Berlari Menuju Mahkota Kehidupan -- 26 Desember 2008

Sabtu, 27 Desember 2008

Kemarin adalah kebaktian terakhir Komisi Pemuda di tahun 2008, jadi Badan Pengurus menyuguhkan acara yang berbeda dari biasanya. Acaranya berbau Games dan Refleksi. Refleksi yang disampaikan mengenai sepenggal kisah hidup Rasul Paulus dalam Filipi 3:12-14 yang menyatakan 3 hal, bahwa dalam mengikut Kristus, kita harus: meninggalkan apa yang ada dibelakang kita (masa lalu yang mungkin membawa keberhasilan bagi kita maupun kegagalan), mengarahkan kepada apa yang ada didepanku (fokus hanya kepada Kristus), dan berlari memperoleh hadiah surgawi (melayani dengan giat dan sepenuh hati).

Kiranya refleksi kemarin dapat menjadi refleksi menutup tahun 2008, dan sebagai pembuka tahun yang baru dengan semangat yang baru pula.

Kemarin juga telah diadakan serah terima jabatan ketua Komisi Pemuda, jadi mulai hari ini Komisi Pemuda sudah tidak dipimpin oleh sdr.Yos tetapi digantikan oleh sdr.Edward. Sekali lagi selamat ya!

Gbu

Christmas Celebration

Sabtu, 13 Desember 2008

Friend, jangan lupa ya hadiri Kebaktian dan Perayaan Natal Komisi Pemuda GKI Sul-Sel jemaat Makassar di ini nich..



Jangan Lupa ya!

Gbu

My Life -- 12 Desember 2008

Jumat kemarin, kami mengadakan malam refleksi menjelang natal, pembicara yang diundang menyampaikan refleksi berupa perenungan tentang hidup kita. Dia memulai refleksinya dengan menanyakan kepada salah seorang jemaat pemuda tentang kehidupannya, dia ingin hidup berapa lama, dia ingin punya harta berapa banyak, dan apa yang sudah ia lakukan untuk Tuhan jika ia dipanggil nanti. Baik dia maupun kami hanya bisa terdiam merenungkan pertanyaan pembicara kali ini.

Perenungan kali ini diambil dari Surat Efesus 2:1-10 yang menyatakan tentang 2 kondisi manusia, yaitu sebelum mengenal Tuhan (ayat 1-3) dan setelah mengenal Tuhan dan kasih karuniaNya (4-5). Sebelum bahkan sesudah kita mengenal Tuhan, kita seperti mayat (kerohanian kita), walaupun kita telah mengaku Kristen tetapi kehidupan kita sama sekali tidak mencerminkan Kekristenan tersebut, sehingga sering kali kita menjadi batu sandungan bagi orang lain. Tanpa kita sadari kita lemah dan tak berdaya, membutuhkan suatu sumber kehidupan kerohanian yang kekal dan abadi, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Jika anda ingin merefleksi kembali kehidupan kita dan apa yang sudah kita lakukan untuk Tuhan, marilah kita mencoba Perikop yang telah disampaikan oleh pengkhotbah minggu ini. Tidak banyak yang dapat saya sharekan, karena ini menyangkut personal, dari diri kita pribadi.

Pengkhotbah mensharekan tentang seorang artis yang semasa hidupnya telah mencapai semua yang diinginkan orang pada umumnya, kekayaan, ketenaran, kecantikan, dll, tetapi ia mati mengenaskan, karena ia belum menemukan sumber kehidupan yang kekal itu, dan ia menuliskan agar orang-orang tidak mengikuti jalannya yang salah.

Semoga perenungan ini dapat menjadi berkat bagi kita semua. Amien.

Just for Fun -- 5 December 2008

Sabtu, 06 Desember 2008

Renungan kita pada malam kemarin berlandaskan pada Kitab Pengkhotbah 12:1-8, 'Ingatlah penciptamu pada masa mudamu.....'

Para filsuf zaman dahulu mengemukakan tentang tujuan kita hidup di dunia adalah untuk menikmati hidup, dan filsuf yang lain berpendapat bahwa tujuan hidup kita adalah untuk mencapai kesempurnaan dengan cara meditasi dlsb.

Pada zaman sekarang ini, manusia merasa tidak nyaman jika hidupnya tidaklah glamour khususnya bagi para wanita yang mempunyai tingkat konsumerisme yang tingga dalam berbagai hal. Untuk apa mereka melakukan hal itu? Just for Fun!

Kesenangan pada zaman dulu dan zaman sekarang ini berbeda, sebagai contoh, anak-anak zaman dahulu senang bermain layang-layang, kelereng, dan permainan tradisional lainnya, tetapi anak-anak zaman sekarang mainnya di TimeZone, Amazon, dll. Untuk apa? Havin' fun!

Kita ke gereja bukan untuk havin' fun or just for fun, tapi kita ke gereja untuk bersukacita bersama Tuhan dan sebagai akibatnya kita juga bisa bersenang-senang dan bersenda gurau dengan teman-teman kita.

Bersukacita berbeda dengan fun: Jika kita senang (fun) itu hanya bagian luarnya saja tidak sampai kepada hati kita yang terdalam, tetapi jika kita bersukacita, bahkan sampai sum-sum, tulang kita pun merasakannya, karena sumber sukacita kita adalah Tuhan.

Kata ingalah pada perikop ini mempunyai arti (berdasarkan sudut pandang pengkhotbah) kita harus berani membuang hal-hal yang tidak berkenan dihadapanNya.

Semua manusia pada suatu saat akan menjadi tua dan panca indranya akan mengalami penurunan dan yang ada hanya keluhan dan wajah murung. Oleh karena itu, manfaatkan baik-baik masa muda kita didalam Tuhan, karena Dialah sumber fun kita yang sejati. Amien.

It Could Be in Me -- 28 November 2008

Waaaaaaaaaah..
Sorry ya pembaca blognya KomPa!
Belakangan ini banyak kesibukan jadi lupa update blog ini..

Nah, topik blog hari ini adalah IT COULD BE IN ME, topik ini adalah topik 2 minggu yang lalu hehehe sorry ya telat!
Topik ini diambil berdasarkan Injil Yohanes 8:2-11 dimana dalam injil tersebut menceritakan bahwa ada seorang perempuan yang kedapatan berzinah, dan halayak banyak hendak melempari dia batu. Tetapi sebelum mereka melempar batu tersebut, seorang Farisi bertanya kepada Tuhan Yesus mengenai Hukuman tersebut, dan Tuhan menjawab dengan perkataan jika diantara kalian tidak ada yang pernah berbuat dosa, maka dia harus melempar batu terlebih dahulu kepada perempuan tersebut. Perkataan Tuhan Yesus tersebut menyadarkan sekumpulan orang banyak yang hendak melemparkan batu kepada perempuan tersebut. Dan akhirnya mereka perlahan-lahan meninggalakan Tuhan Yesus dengan perempuan tersebut.

Apa yang sering kita lakukan ketika melihat orang lain berbuat dosa? secara manusiawi, kita akan menjelek-jelekkan dia, menyudutkan dia, bahkan kalau perlu memandang rendah dia, dan dalam kasus yang terdapat dalam Injil Yohanes tersebut, orang-orang Farisi hendak membunuh perempuan tersebut, sesuai dengan Hukum Taurat Musa.

Yesus datang kedalam dunia untuk menggenapi Hukum Taurat tersebut, jadi seorang dinyatakan benar tidaklah harus menggenapi seluruh dalili-dalil Hukum Taurat, tetapi dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Jurus'lamat kita, sebab Yesuslah penggenapan Hukum Taurat. Jadi barangsiapa yang menerima dan melaksanakan seluruh perintah Tuhan Yesus berarti telah menggenapi seluruh Hukum Taurat.

Apa yang sebaiknya kita lakukan ketika kita melihat teman kita melakukan dosa?
  • Jangan segera menjatuhkan dia atau mengklaim dia, kalau tegur sich boleh aja
  • Jangan menganggap diri kita selalu benar

Pesan untuk tanggal 28 November lalu adalah Jika teman kita berbuat dosa, janganlah kita menghakimi mereka, sebab bisa saja kita melakukan dosa yang lebih besar dibandingkan teman kita.

Masalah -- 21 November 2008

Sabtu, 22 November 2008

Pengkhotbah minggu ini, adalah pembina kami ^^. Dia menyampaikan khotbah atau renungannya yang diambil dari Matius 14:22-33 yang oleh LAI diberikan judul Yesus berjalan di atas air. Dalam perikop ini, kita akan belajar salah satu tokoh Alkitab dan juga murid Tuhan Yesus, yaitu Petrus. Berdasarkan perikop ini, yang berjalan di atas air bukan hanya Tuhan Yesus saja, tetapi Petrus pun berjalan di atas air untuk beberapa saat dan kemudian jatuh ke danau karena dia menjadi ragu akibat terpaan angin badai tersebut. Inilah yang akan kita renungkan malam ini. Yaitu tentang masalah dalam kehidupan kita.

Kita, sebagai orang Kristen, sama seperti Petrus pada saat menghadapi angin badai tersebut. Dalam kehidupan kita, banyak masalah yang akan timbul apalagi bagi kita anak-anakNya. Banyak cara yang dapat Iblis gunakan untuk menjatuhkan iman kita, jadi yang harus kita lakukan adalah hanya memandang dan melihat kepada satu pribadi yang kekal saja. Ketika Petrus menghadapi angin badai itu bersama rekan-rekannya, dia menjadi takut akan situasi tersebut dan muncullah Tuhan Yesus yang datang dengan berjalan di atas air. Ketika Petrus melihat hal itu, dia mengira bahwa Tuhan Yesus adalah hantu. Dan intinya adalah Petrus tidak percaya bahwa yang berjalan di atas air itu bukan Yesus dan ia pun meminta, jika Dia adalah Tuhan, panggillah dia (petrus) untuk berjalan di atas air dan menghampirinya. Dan Yesus pun memanggilnya, sesaat Petrus pun berjalan di atas air, dan angin pun menimpanya dan mengakibatkan dia tidak melihat Tuhan Yesus lagi, dia lebih takut jika angin itu akan menjatuhkannya dan alhasilnya dia jatuh. Begitu pula dengan kita sebagai orang Kristen, ketika kita menghadapi masalah dan kita hanya memandang kepada Tuhan, kita akan tenang, tetapi ditengah ketenangan dan rasa aman itu, masalah yang lainnya muncul dan menghantam kita sehingga iman kita kepada Tuhan semakin lemah dan tidak terkendali yang mengakibatkan kita jatuh ke dalam dosa. Pesan yang ingin disampaikan melalui perikop ini, yang dapat saya tangkap adalah bahwa kita harus tetap memandang hanya kepada Tuhan walaupun masalah yang kita hadapi berat. Karena jika kita tidak memandang Tuhan lagi, maka kita akan jatuh ke dalam lumpur dosa yang akan terus menerus menarik kita.

Itulah pesan dari renungan yang disampaikan pada malam ini, kitanya yang lemah dikuatkan imannya.. God Bless You..

Kesombongan Rohani -- 14 November 2008

Jumat, 14 November 2008

Malam hari ini, yang menjadi topik perenungan Firman Tuhan di gereja kami adalah Kesombongan Rohani. Pengkhotbah pada malam hari ini melandaskan khotbahnya pada Injil Lukas 18 ayat 9 - 14, yang oleh LAI diberi judul PERUMPAMAAN TENTANG ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI.

Tentunya kita mengetahui bahwa orang Farisi adalah orang yang menaati semua peraturan keagamaan, mereka tidak pernah melanggar 10 Hukum Tuhan, mereka selalu memberi sedekah, dll, tetapi satu kelemahan mereka yaitu bahwa mereka selalu memandang rendah kaum Pemungut Cukai ataupun orang-orang pezinah, dan orang-orang yang menurut mereka masuk dalam kategori orang berdosa. Mereka memandang rendah orang-orang demikian seperti pada doanya dalam perumpamaan Tuhan Yesus dalam Injil Lukas.

Yang terpentingdalam hidup kita adalah bagaimana cara kita mengkomunikasikan Injil Tuhan melalui kehidupan sehari-hari kita sebagai orang percaya, entah itu dirumah, sekolah, tempat kerja, kuliah, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hidup kita, Tuhan mempercayakan talenta yang berbeda pada setiap diri kita. Talenta yang berbeda tersebut tidak digunakan untuk saling menjatuhkan, untuk menyombongkan diri, dlsb, tetapi digunakan untuk saling membangun dan saling melengkapi kekurangan dari yang satu akan yang lain. Tetapi yang terjadi sekarang ini adalah banyak yang menganggap bahwa yang satu lebih unggul dibanding yang lainnya.

Pesan pengkhotbah malam hari ini adalah kita tidak boleh menghakimi orang-orang dengan mengklaim bahwa mereka berdosa, pengetahuan mereka akan ini dan itu kurang, dan menganggap bahwa kitalah yang paling hebat, yang paling benar, dan yang paling bijaksana.

Kiranya renungan tentang hal ini dapat menjadi sebuah teguran bagi kita, dan menjadi berkat pula bagi kita. Oh ya, ada salah satu jemaat dan juga badan pengurus tahun 2007-2008 yang membahas tentang hal ini juga. Silahkan lihat diblognya : fox-ie-murder.blogspot.com bagian SEVEN DEADLY SINS artikel tentang PRIDE. Kiranya dapat menjadi berkat bagi kalian semua. GBU

Pemilihan BP 2009

Selasa, 11 November 2008

Wah~
Pemilihan BP sudah semakin mendekat! Para anggota pemuda yang suka baca blog ini, persiapkan diri anda dalam pemilihan kali ini!

Akan ada 5 orang BP yang akan turun, yaitu: Yos, Ivana, Wahyuni, Anton, dan juga Arie. Siapakah yang akan menggantikan ke-5 posisi tersebut?!

Datanglah dan ikuti pemilihan, dan lihat aja hasilnya pada Warta tanggal 5 Desember 2008 (lama banget yaaaaa..)

GBu

Siapakah Remaja-Pemuda (Part II) - 07 November 2008

Jumat, 07 November 2008

Pada minggu ini, pengkhotbah melanjutkan khotbahnya beberapa minggu lalu tentang SIAPAKAH REMAJA-PEMUDA?

Didalam hidup ini, hanya ada 1 pertanyaan yang terus membayangi kita dan pertanyaan itu akan berhenti ketika kita sudah meninggal. Pertanyaan itu adalah SIAPAKAH AKU?! Memang dalam masa muda kita, kita sering mencari tahu tentang diri kita sendiri. Tapi sudah ada 1 jawaban yang pasti bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang sesuai dengan gambar dan rupaNya. Amien.

Beberapa ayat Firman Tuhan yang patut kita renungkan pada malam hari ini adalah sebagai berikut:

  • Mazmur 119:9 ; yang menjelaskan bahwa kita sebagai pemuda/i dekat dengan hal-hal yang membuat kita menjadi 'kotor'. Contohnya: perkataan kotor, pikiran-pikiran kotor, pikiran-pikiran yang jelek tentang seseorang, dlsb.
  • I Korintus 13:11 ; yang menjelaskan bahwa dalam hidup kita tidak ada kata INSTAN, semuanya butuh proses. Baik itu dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, dlsb, semuanya tidak INSTAN, semuanya memerlukan proses, dan proses itu kadang-kadang menyakitkan.
  • I Korintus 15:33 ; yang menasihatkan kita untuk hati-hati dalam pergaulan, sebab pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.

Ciri-ciri seorang remaja yang mengalami 'proses' menuju dewasa:

  • Berpikir kritis terhadap segala hal
  • Memiliki rasa ingin tahu yang besar
  • Perkembangan fisik, mental, dan pengetahuan sangat pesat, tetapi kurang pengalaman

Seorang anak/pemuda/pemudi jika telah dewasa, sudah dapat memikirkan segalanya secara menyeluruh, seperti bagaimana jika saya berada diposisinya, dan ia tidak lagi merengek, dll. Dan semuanya itu dibentuk oleh pergauluan di lingkungan sekitarnya, baik itu sekolah, gereja, tempat kuliah, masyarakat umum, dlsb.

Pesan dari pengkhotbah minggu ini, dan juga beberapa minggu yang lalu menjelaskan topik sebelumnya yang memiliki judul yang sama adalah HATI-HATILAH DALAM BERGAUL!

Semoga kutipan ini dapat bermanfaat dan mendatangkan berkat bagi kita semua, Amien.

God bless us..

Rutinitas -- 31 Oktober 2008

Sabtu, 01 November 2008

Pada malam hari ini, ibadah kami rangkaikan dengan perayaan ulang tahun rekan-rekan pemuda yang berulang tahun pada bulan Septamber dan Oktober. Oleh karena itu, minggu ini ibadah kami berubah format menjadi renungan dan akan dibawakan oleh salah satu penginjil dari salah satu Pos PI gereja kami.

Tema renungan pada malam hari ini adalah tentang Rutinitas, yang berasal dari kata rutin dan akar kata rute. Rutin bermakna ganda, yaitu dapat bermakna sebagai kata sifat, maupun kata benda, tergantung bagaimana kita menyingkapinya. Jika dalam kata sifat, rutin berarti 'biasa / kebiasaan', sedangkan jika dalam kata benda, rutin berarti 'pekerjaan sehari-hari'. Renungan ini berasal dari Injil Lukas 9:23 yang menyatakan "Katanya kepada mereka semua: 'setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku'." Renungan ini berasal dari kata 'setiap hari' dalam ayat tersebut. Setiap hari dapat diartikan sebagai rutinitas, dan berdasarkan ayat tersebut, menyangkal diri (dari diri kita yang sebenarnya), memikul salib, dan mengikut Yesus adalah dapat kita anggap sebagai 'Rutinintas' kita sebagai anak-anak Tuhan, Rutinitas yang bukan sekedar dengan rutinitas belaka, tetapi kita lakukan dengan setia. Mengikut Tuhan itu dilakukan setiap hari, tidak tiap minggu pada saat Ibadah, ataupun tiap natal aja, tapi SETIAP HARI.

Bosan adalah kata yang sering kita keluarkan ketika kita jenuh dengan rutinitas kita. Jawaban untuk kata bosan itu adalah BERHENTI DARI RUTINITAS TERSEBUT. Agar kita tidak mudah bosan, kita harus mengerti makna sebenarnya dari rutinitas kita, entah itu bekerja, kuliah, pelayanan, dll. Sebenarnya yang menjadi penyebab rasa bosan kita terhadap rutinitas kita adalah diri kita sendiri. Jika kita mengerti betul makna rutinitas kita, kita tidak akan pernah merasa bosan terhadap apa yang menjadi rutinitas kita. Jika kita merasa bosan akan pekerjaan kita, pandanglah bahwa pekerjaan itu merupakan panggilan Tuhan, dan Tuhan menyediakan rencana yang indah bagi kita dibalik semua itu.

Kiranya itu yang dapat saya sharekan kepada para pembaca blog ini yang tetap setia he33.. N Happy Birthday buat kalian semua yang berulang tahun bulan September dan Oktober..

God bless you..

Dirimu di Mataku -- 24 Oktober 2008

Jumat, 24 Oktober 2008

DIRIMU DI MATAKU adalah tema khotbah minggu ini di Komisi Pemuda kami. Kali ini, pengkhotbah yang diundang oleh Badan Pengurus Komisi Pemuda, menyampaikan khotbah dalam bentuk ceramah/sharing kepada rekan-rekan pemuda/i di gereja kami tentang bagaimana seharusnya kita memandang orang lain, baik itu saudara seiman kita maupun bukan.

Ada 6 inti renungan singkat tersebut, antara lain:
  1. Dia adalah ciptaan Tuhan yang berharga, oleh karena itu berikanlah dia nilai yang tertinggi dibanding dengan ciptaan tuhan yang lainnya. Penerapannya: Jika kita menghargai sahabat/teman/orang-orang disekitar kita maka kita tidak akan menyebut mereka dengan nama-nama binatang ataupun yang lainnya. Sebab jika kita menyebut mereka dengan sebutan-sebutan seperti itu, maka itu sama saja kita merendahkan mereka, dan karena mereka adalah ciptaan Tuhan yang serupa denganNya, maka secara logika, kita juga telah merendahkan penciptanya, yaitu Allah Tritunggal.

  2. Kita harus menilai sahabat/teman/orang-orang disekitar kita seperti apa adanya mereka, bukan menilai dengan perasaan/pemikiran kita. Penerapannya: Jika seorang yang bernama A berteman dengan seorang yang bernama B, maka jika A sudah menaruh persepsi bahwa B itu baik, maka A akan menganggap selamanya bahwa B itu baik (padahal mungkin dalam kehidupan sehari-hari B tidaklah sebaik yang A kira). Oleh karena itu kita harus mengatakan keadaan sahabat/teman/orang-orang disekitar kita dengan sejujur-jujurnya, ada pepatah atau tulisan yang menyatakan The Truth is Out There, and That Hurts..

  3. Penilaian berdasarkan rentan waktu yang cukup. Penerapannya: Jangan menilai orang pada kesan pertama kita kepada mereka, karena siapa tahu kalau saja pada waktu itu orang yang kita lihat itu sedang dalam keadaan bad mood makanya sifat yang jeleknya keluar, kita tidak bisa menilai bahwa dia jahat, padahal dalam kehidupan sehari-hari mereka adalah orang yang berbudi.

  4. Menilai berdasarkan kasih. Penerapannya: Kita boleh saja mendengarkan apa kata orang tentang orang yang baru kita kenal, tetapi jangan sampai kita terjatuh pada persepsi orang tersebut tentang orang yang baru kita kenal (kita bisa saja mendengar hal-hal yang negatif tentang dia, sehingga membuat kita menjadi negatif juga terhadap dia). Untuk menghindari persepsi semacam itu, maka kasih kita perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dalam Alkitab tentang 2 orang sahabat yang melakukan pendekatan dengan menggunakan kasih adalah Yonatan dan Daud (1 sanuel 18:1-5). Saul begitu membenci Daud, tetapi tidak berpengaruh pada Yonatan, anaknya, Yonatan malah menjalin kasih persahabatan dengan Daud.

  5. Menilai berdasarkan komunikasi yang bermutu. Penerapannya: Komunikasi yang bermutu adalah komunikasi yang tercipta antara 2 orang sahabat yang saling mengungkapkan siapa diri mereka yang sebenarnya, berbicara dari satu pribadi ke pribadi yang lainnya dengan perasaan mereka, sehingga mereka dapat saling mengerti satu dengan yang lainnya. (Poin ini tidak melarang kita untuk berbicara mengenai politik, budaya, ekonomi, dll he33 :p)

  6. Model persekutuan antar-sahabat. Merupakan seluruh kesimpulan dari poin-poin diatas. Jika kita mempunyai seorang sahabat, maka kita harus terus bersekutu dengan dia, karena dia adalah titipan Tuhan yang berharga di mata Tuhan dan di mata kita, sahabat pula yang menuntun kita dan menjaga kita, ketika cinta pergi maka sahabatlah yang akan menemani kita hingga kita menutup mata.

Sekian kesimpulan yang dapat saya kutip dan sharekan kepada rekanprekan pembaca blog Komisi Pemuda GKI Sul-Sel.

Amien.

God Bless You.


Berhenti sama dengan Jatuh?? -- 17 Oktober 2008

Jumat, 17 Oktober 2008

Pengkhotbah hari ini memulai khotbahnya dengan 2 buah cerita:

Ada seorang remaja yang dulunya sangat suka melayani Tuhan dan dengan seiring berjalannya waktu, remaja itu tumbuh menjadi seorang pemuda yang takut akan Tuhan. Tetapi pada masa pemudanya, pemuda tersebut tidak lagi giat melayani Tuhan, bahkan meninggalkan Tuhannya untuk hal-hal yang duniawi. AKhirnya setelah lama tidak mendengar kabarnya, pemuda itu telah married by accident (MBA).

Sekarang ini banyak pemuda/i sangat bersemangat dalam persekutuan di gereja dan pelayanan yang dipercayakan kepada mereka, dan akhirnya ketika mereka (pemuda bertemu dengan pasangannya, begitu pula dengan sebaliknya) bertemu, mereka memulainya didalam Tuhan, dan akhirnya mereka mengikat janji kudus dihadapan Tuhan. Tetapi pada saat setelah mereka menikah, mereka jarang lagi ke gereja dan mengakibatkan kehidupan rumah tangga mereka berantakan.

Apa yang menyebabkan mereka begitu? Karena mereka tidak dapat melawan arus kehidupan yang melanda kita zaman ini.

Kunci dari tema khotbah minggu ini ada pada Surat Yakobus pasal 1:12, yaitu bertahan. Bertahan terhadap segala pencobaan yang melanda kita dalam kehidupan kita sekarang ini. Pencobaan dalam kehidupan ini, sering kali berupa pilihan. Contohnya saja, saat hari jumat tiba, kita diadakan pilihan mau ke gereja atau tidak? Itu tadi adalah salah satu bentuk pencobaan yang kecil dalam kehidupan kita, tetapi berdampak dalam kehidupan rohani kita.

Banyak tokoh-tokoh Alkitab yang dapat tetap bertahan terhadap pencobaan, tetapi ada juga tokoh yang lengah terhadap pencobaan yang datang melandanya.

Contoh tokoh-tokoh yang bertahan terhadap pencobaan yang datang melandanya, seperti Yesus (saat pencobaan di padang gurun), Ayub (saat dicobai iblis), dll

Contoh tokoh-tokoh yang lengah dalam menghadapi pencobaan yang datang, seperti Samson (lengah terhadap Delilah), Salomo (lengah terhadap istrinya sehingga ia ikut menyembah berhala), dll

Kunci untuk tetap bertahan, yaitu: tetap bersekutu dengan Tuhan dan membaca firmanNya, menjadi pelaku firmanNya, dan tetap memelihara iman kita kepadaNya. Amien.

Semoga sharing minggu ini dapat menjadi berkat bagi kita. Gbu

NREC 2008

Rabu, 15 Oktober 2008

National Reformed Evangelical Convention (NREC) merupakan event gereja yang berlaku secara nasional dan membahas tentang iman dari sudut pandang reformed yaitu iman yang dibahas berdasarkan Alkitab, sebagai satu-satunya sumber kebenaran yang mutlak didunia ini.

Tahun ini adalah tahun ke-5 NREC diadakan. Jadi bagi kalian yang ingin mengikutinya boleh aja, ini dia sekilas tentang NREC:


National Reformed Evangelical Convention (NREC) 2008:
IMAN, PENGETAHUAN, DAN PELAYANAN

National Reformed Evangelical Youth Convention (NREYC)
National Reformed Evangelical Workers Convention (NREWC)

oleh: Pdt. DR. STEPHEN TONG, dkk

29 Desember 2008 - 1 Januari 2009

Wisma Kinasih Cemerlang, Sukabumi,
Jl. Raya Sukabumi Km. 17, Caringin - Bogor

Apa & Mengapa
National Reformed Evangelical Convention

Siapakah pemelihara iman Kristen yang murni?
Siapakah pemberita Firman yang dinamis?
Siapakah pelaksana perintah Tuhan yang konsisten?
Siapakah pengerti rencana Allah dan Firman-Nya yang vital?

Bukankah orang yang bersemangat seperti ini yang telah
menurunkan iman kepercayaan, doktrin yang benar,
api penginjilan melalui kuasa dan api Roh Kudus
yang murni dari sorga sampai kepada kita?

Sekarang, siapakah di antara kita yang akan meneruskan
semangat dan api seperti itu di zaman ini dan seterusnya?

ENGKAU-KAH DIA?
ENGKAU-KAH PEMIMPIN MASA DEPAN?
Carilah kehendak dan pimpinan Tuhan!!!

Ikutilah Konvensi Nasional yang berlangsung selama
5 tahun berturut-turut (2004-2008) yang diprakarsai
oleh Hamba Tuhan Pdt. Dr. Stephen Tong
dan rekan-rekannya melalui STEMI.

NATIONAL REFORMED EVANGELICAL YOUTH CONVENTION
(NREYC)

dan

NATIONAL REFORMED EVANGELICAL WORKERS CONVENTION
(NREWC)

Mari kita memperbaharui
BELIEVING, UNDERSTANDING, SERVING, dan PROCLAIMING
yang kita miliki bersama sebagai orang Kristen!!!

Mari kita berjumpa di
Wisma Kinasih pada tanggal 29 Desember 2008 - 1 Januari 2009,
dalam konvensi tahun terakhir, sebagaimana Tuhan memimpin Anda.

Soli Deo Gloria


BIAYA
NREYC (Youth) – 18-30 tahun: Rp 700.000, 00
NREWC (Workers) – 30 tahun ke atas: Rp 900.000, 00

Lunas sebelum 4 November ’08:
NREYC: Rp. 600.000,-
NREWC: Rp. 800.000,-

PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN
1. Kami menganjurkan Anda untuk mendaftar secara online melalui website: http://www.nrec.stemi.ws/registrasi.php
2. Formulir Pendaftaran dan Bukti Transfer Pembayaran dapat dikembalikan atau difax ke Seketariat Panitia melalui: 021-381-1021 atau email: daftar@nrec.stemi.ws dengan mencantumkan Nama, Alamat, No. Telepon/HP yang bersangkutan.
3. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau transfer melalui Bank:
Rekening a/n STEMI EVENTS
BCA cabang Gunung Sahari
a/c : 003 - 314 - 0000
4. Panitia baru mencatatkan keikutsertaan peserta apabila pembayaran sudah diterima. Peserta akan mendapatkan Bukti Tanda Terima Peserta dan Tata-Tertib Peserta yang perlu dibawa pada tgl 29 Desember 2008 (peserta Luar Kota akan dikirimkan atau bisa melihat di website).
5. Pendaftaran akan ditutup apabila sudah penuh.
6. Peserta harap membawa 1 lembar foto ukuran 4 x 6 cm pada tanggal 29 Desember 2008.

TRANSPORTASI
Bagi peserta dari luar Jakarta yang akan berangkat menuju Wisma Kinasih melalui Jakarta, Panitia akan berusaha membantu akomodasi dan transportasi sebelum acara konvensi.

Sie Transportasi yang dapat dihubungi:
Budijanto (+62 816 196 0689)

Email: transportasi@nrec.stemi.ws


TEMPAT KEBERANGKATAN KOLEKTIF
(Bus Panitia akan berangkat Pkl. 10.00 WIB)

1. Sekretariat STEMI
Jl. Tanah Abang III/1, Jakarta Pusat

2. Toko Buku Momentum
Jl. Matraman Raya 24, Jakarta Timur

3. GRII Karawaci
Bulevar Gajah Mada Blok 2019-2031, Lippo Karawaci,Tangerang

4. Institut Reformed
Kompleks Ruko Prima Sunter Blok B-C
Jl. Danau Sunter Utara, Jakarta Utara

KONTAK
Sekretariat Panitia NREC 2008
Website: http://www.nrec.stemi.ws
E-mail: sekretariat@nrec.stemi.ws

SEKRETARIAT STEMI
Jl. Tanah Abang III/1, Jakarta Pusat 10160
Telp.: (021) 7000 3000, 081 7000 3000, 021 3030 0550
Fax: (021) 381 1021

INSTITUT REFORMED
Kompleks Ruko Prima Sunter Blok B-C
Jl. Danau Sunter Utara, Jakarta Utara 14350
Telp.: (021) 651 3815
Fax.: (021) 651 3463
P.I.C: Eva

Penyelenggara:
Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI)

Pendaftaran untuk Surabaya, silahkan hubungi:
Sdri. Ruth Winarto
(0818-378-586; 031-7154-2972; 0812-350-244)

Ketua Panitia:
Pdt. Sutjipto Subeno, M.Div. (Surabaya)

The Saddest Day..

Senin, 13 Oktober 2008

Hari ini, dirumah salah satu rekan pemuda, kami mengadakan ramah tamah dalam rangka pembubaran panitia CAMP 2008 dan juga perpesahan dengan Pembina pelaksana Komisi Pemuda GKI Makassar yaitu Ev. Stella Liow. Sejak kedatangan dia ke dalam kehidupan KomPa GKI Makassar, KomPa GKI Makassar menjadi lebih penuh dengan warna, dan warna-warna yang telah dia berikan membentuk kami sebagai pelayan-pelayan Tuhan yang setia. Thanks Ev. Stella, Gbu.

Camp 2008

Sabtu, 11 Oktober 2008

Pada tanggal 1-4 oktober 2008, KomPa GKI Makassar mengadakan event yang hanya diadakan 2 tahun sekali, yaitu CAMP KOMPA GKI. Camp yang kali ini diadakan di penginapa Bulu Tana, Malino, dihadiri oleh 104 peserta yang berasal dari berbagai kota, yaitu Makassar, Pare-pare, palopo, dan Palu. 4 hamba tuhan yang ikut berpartisipasi dalam mengsharingkan firman tuhan adalah:

  1. Pdt. Binsar Sihite

  2. Ev. Soleman D Frans

  3. Ev. Stella Liow

  4. Ev. Hetty Ervina Marpaung

Ini dia cover handbook camp tahun 2008:


Ini dia foto seluruh peserta camp tahun 2008:


Badan Pengurus mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk berlangsungnya camp ini. thanks. Gbu

Siapakah Remaja-Pemuda? -- 10 Oktober 2008

Hamba Tuhan pada minggu ini menyampaikan firman Tuhan dalam bentuk ceramah (menurut operator blog ini hehehe..). Ceramah yang disampaikan menurut saya, sebagai operator blog ini dan sebagai salah satu BP di Komisi Pemuda GKI Makassar, sangat membantu kita untuk mengerti penyebab keanehan tingkah laku kita, dan mengenal diri kita sendiri yang selama ini mengaku sebagai pemuda tapi tingkah laku kita masih seperti anak-anak.

Mengapa zaman sekarang banyak pemuda/i merasa aneh/kacau saat mendapat pelayanan sebagai pengurus ataupun panitia atau pelayanan apapun digereja/komisi masing-masing, bahkan dalam kehidupan mereka sehari-hari? karena pada saat masa remaja mereka tidak mengerti kepribadian bahkan diri mereka sendiri. Sekarang ini kita berada dalam masa remaja tahap akhir. Masa remaja atau adolescentia adalah masa peralihan antara masa anak-anak menuju kedewasaan dan terbagi menjadi 3 tahap yaitu: Remaja tahap awal (13-14 tahun); Remaja tengah (15-17 tahun); Remaja akhir (18-34tahun??). Wah remaja tahap akhir lamaaaaaa banget ya? Tapi semua itu cuma teori aja..

Perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa:
  1. Anak-anak percaya dan menerima ide dari orang-orang yang lebih tua, sedangkan orang dewasa mempunyai pendapat dan pendirian sendiri.
  2. Anak-anak bergantung secara emosional kepada orangtuanya, sedangkan orang dewasa saling bergantung secara emosional.
  3. Anak-anak berpartisipasi dalam realitas iman melalui orang lain, sedangkan orang dewasa berpartisipasi dalam tantangan hidup Kristen secara mandiri.
Kita (adolescentia) berada antara masa ini. Kapan masa remaja berakhir? Bila tanda-tanda kedewasaan secara fisik, mental (cara berpikir, perasaan, psikologi), dan sosial nampak; dan adolescentia berakhir jika tidak lagi bergantung pada orangtua secara fisik namun secara mental maupun ekonomi tetap belum dapat berdiri sendiri.

Masa adolescentia awal (remaja awal), mempunyai 4 tugas perkembangan yang harus dicapai:
  1. Penyesuaian pertumbuhan fisik yang cepat
  2. Mendirikan landasan kemandirian yang sehat
  3. Memiliki identitas diri
  4. Penerimaan diri (menerima diri apa adanya dan mau memperbaiki diri sendiri)
Pada masa yang penuh dengan perubahan ini khususnya fisik secara menyeluruh, penuh dengan ketidakpastian, oleh karena itu kita membutuhkan seseorang yang penuh kasih, kesabaran, dll seperti orangtua, guru, pembina rohani untuk menjaga dan menuntun kita menuju kebenaran.

Apa yang dapat dilakukan oleh gereja dalam hal ini?
  1. Membuka jalur komunikasi
  2. Membantu mengembangkan bakat
  3. Membimbing dan mengarahkan kita (sebagai nara sumber kita)
  4. Menjadi teman
Demikianlah ringkasa khotbah yang dihimpun oleh salah satu pengurus di KomPa GKI Makassar, semoga dapat menjadi berkat bagi kita semua, dan membantu kita untuk mengerti dan memahami kita dimasa mana sekarang. God bless.

Jemaat di Smirna -- 26 September 2008

Minggu, 28 September 2008

hmm.. pertama-tama kenapa tidak ada post yang minggu lalu? he33.. karena minggu lalu KKR menjelang HUT GKI ke-85 jadi saya lupa untuk mencatat ringkasan khotbah dan mengepostnya huehehehe.. ga tau nich, belakangan yang ngepost ini jadi pelupa TT.. Post untuk minggu ini saja terlambat, jadi basi deh~..

Minggu ini, tema khotbahnya adalah tentang 'Jemaat di Smirna' yang terdapat dalam kitab Wahyu 2:8-11 yang menggambarkan keadaan jemaat di Smirna, tentang kesetiaan, penderitaan, dan pergumulan jemaat di Smirna. Tuhan Yesus melalui Yohanes (penulis kitab Wahyu) memuji kesetiaan jemaat di Smirna. Mereka setia dalam pelayanan mereka walaupun kota-kota disekeliling mereka adalah kota-kota yang tidak mengenal Allah, tetapi mereka tidak terpengaruh oleh keadaan tersebut. Akan tetapi, walaupun mereka setia, tetapi mereka miskin secara materi. Ini yang sering dilihat oleh dunia, tetapi walaupun mereka miskin secara materi mereka 'kaya' secara rohani (Wahyu 2:9). Dan di kota tersebut banyak orang 'yang mengaku' Yahudi menindas mereka, tetapi mereka tetap setia beribadah kepada Tuhan dan mengabaikan derita yang mereka pikul oleh 'jemaah iblis'. Mereka tidak meninggalkan Tuhan mereka, dan tetap percaya hingga akhirnya Tuhan memanggil mereka, dan mengaruniakan mahkota kehidupan bagi mereka yang setia kepadaNya. Inilah yang seharusnya kita jadikan contoh kehidupan pribadi kita yang menjadi garam dan tenag dunia. Setia, dan percayakan semuanya kepada Tuhan yang merupakan satu-satunya sumber pengharapan dan kehidupan kita. Yang Awal dan Yang Akhir, sampai selama-lamanya. Amien.

Give Thanks -- 12 September 2008

Senin, 15 September 2008

Today's topic is GIVE THANKS atau mengucap syukur yang disampaikan oleh HambaNya di Komisi kami. Hamba Tuhan yang mneyampaikan FirmanNya ini, menyampaikan beberapa alasan penting yang membuat kita harus atau wajib mengucap syukur pada Tuhan tiap hari.

Alasan-alasannya adalah sebagai berikut:
  • Karena kita sadar siapa diri kita yang sesungguhnya (Kejadian 2:7); menyatakan bahwa manusia itu dibuat oleh Allah Tritunggal dari DEBU TANAH yang sangat kotor. (Debu meja aja kotor, apalagi debu tanah?). Debu tanah itu tidak istimewa dan tidak ada artinya sama sekali, tetapi karena Tuhan Allah menghembuskan nafas kehidupan, maka kita yang terbuat dari debu tanah menjadi hidup. berarti, dan sangat istimewa dimata Tuhan.
  • Karena kita sadar apa yang kita lakukan dan alami (1 Tesalonika 5:18); kita harus senantiasa mengucap syukur pada Tuhan atas kejadian apapun yang kita alami, entah itu baik maupun buruk, karena semuanya itu telah direncanakan sejak semula untuk melatih iman kita. Janganlah kita menjadi sombong ketika ujian yang menimpa kita itu berhasil kita atasi, sebab disanalah terlihat kejatuhan kita. Seperti kapal Titanic, dibuat dari lempengan besi yang terbaik, sehingga nahkodanya pun menyombongkan diri bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan kapal Titanic, tapi Tuhan berkehendak lain, dan akhirnya menjatuhkan kesombongan manusia itu.
  • Karena kita adalah orang yang percaya kepada Tuhan (Kolose 3:7 tentang manusia baru); kita adalah ciptaan yang baru yang telah ditebus oleh DarahNya yang kudus dan oleh karena itu kita harus memiliki hati yang mengucap syukur kepada Tuhan disegala situasi.

Itulah ringkasan khotbah yang dapat saya sharekan pada minggu ini.

Semoga bermanfaat dan mendatangkan berkat bagi kalian semua.

Amien.

Gbu

True Fellowship -- 05 September 2008

Jumat, 05 September 2008

Hari ini, ibadah di komisi kami berlangsung seperti biasa, dan pengkhotbah kali ini membawakan khotbah yang kami ingin untuk pemuda lain dengarkan, yaitu mengenai PERSEKUTUAN YANG SEJATI. Pengkhotbah minggu ini menekankan persekutuan yang terambil dari kitab KISAH PARA RASUL 2 : 41-47, dan lebih menekankan pada hal-hal yang harus kita contohi hari cara hidup jemaat mula-mula.

Persekutuan berasal dari bahasa Yunani, Koi, yang dapat digolongkan menjadi 2 kategori/sifat, yaitu koinonia (koinonos) dan sunkoinonia (sunkoinonos). Yang berarti mengambil bagian, mendapat bagian, dan bersama-sama mengambil dan mendapat bagian dalam perkumpulan.

Persekutuan berarti membagi diri dengan orang lain, saya bagian dari kamu, dan kamu adalah bagian dari aku. Sebelum menghadiri persekutuan, berdasarkan prinsip ini, kita harus menyadari bahwa kita harus bersiap untuk membagi diri dengan orang lain. Kita dapat berbagi kasih, sukacita, maupun masalah yang kita hadapi dalam orang-orang dalam persekutuan ini.

Jemaat dalam kitab KISAH PARA RASUL patut kita teladani, khususnya dalam hal persekutuan, hal-hal yang dapat kita teladani adalah antara lain:
  • Dasar persekutuan yang sama, yaitu kumpulan/persekutuan orang-orang yang percaya pada Tuhan yang sama.
  • Memberi, dalam arti bukan hanya memberi/membagi diri saja; pergumulan, masalah, dan lain-lainpun mereka bagikan.
  • Sehati, dalam arti mereka berkomitmen untuk mengasihi Tuhan dan sesama mereka.

Pada masa sekarang ini, yang paling sulit diterapkan adalah poin yang ke3, karena ego kita masih tinggi.

Yang perlu kita ketahui, atau inti dari khotbah yang disampaikan adalah:

"Dalam persekutuan, milikmu adalah milikku, sukacitamu adalah sukacitaku, sedihmu adalah sedihku, dukamu adalah dukaku, dst."

Sekarang ini, inilah yang hilang dari semua gereja. Alangkah indahnya jika kita bisa kembali hidup seperti jemaat mula-mula. Itulah pesan Firman Tuhan minggu ini, semoga persekutuan kita, baik terhadap Tuhan, maupun sesama manusia dapat terjalin dengan baik. Amien. Gbu

Great!!

Jumat, 29 Agustus 2008

Ha33..

Akhirnya setelah melalui banyak pertandingan, kekalahan pun nyata. Tapi ternyata dibidang seni, kita mempunyai banyak talenta!
Khususnya dibidang Cipta lagu dan Solo!
Kita mendapat juara 2 N 3 dalam bidang solo, dan juara 3 dalam bidang cipta lagu.
Teman-teman, tetap kembangkan bakat kalian untuk kemuliaan Tuhan!

God bless us..

Kesaksian Orang Kristen -- 29 Agustus 2008

Hari ini, diakhir bulan Agustus.. Yang khotbah dalam kebaktian Komisi kami adalah seorang Hamba Tuhan yang sedang berlibur dan pelayanan di gereja kami.

Hamba Tuhan ini, walaupun sudah berumur, tapi masih tetap semangat dalam membawakan Firman Tuhan. Tema yang ia pilih, diambil dari perikop Injil Matius pasal 5 ayat 13-16 tentang GARAM DAN TERANG DUNIA.
Ia menerangkan kepada kita bahwa 'kita adalah garam dunia dan terang dunia' bukan 'kita menjadi garam dunia dan terang dunia'. Kata 'adalah' dan 'menjadi' mengandung makna yang berbeda. Seperti contoh yang mudah dipahami bagi kita adalah anak kandung dan anak asuh. Kita adalah anak papa dan mama, bukan kita menjadi anak papa dan mama. Ini menunjukkan sebuah makna yang sangat berlawanan. Kata 'adalah' menunjukkan bahwa kita mempunyai hubungan langsung dengan Tuhan (karena kita adalah umat pilihanNya), bukan kita menjadi umat pilihanNya. Tapi kita telah ditetapkan sejak kekekalan untuk diselamatkanNya.

Apa maksud dari garam dunia? Artinya kita harus hidup dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan kita melalui kesaksian hidup kita sebagai orang Kristen, dengan cara melebur kedalam pergaulan masyarakat dan kita diterima sebagai GARAM KRISTUS. Untuk lebih memudahkan pemahaman kita, pengkhotbah memberi contoh tentang Sup Ayam, jika kita adalah garam Kristus didunia, maka jika kita melebur kedalam Sup (kesaksian hidup kita) dan dicicipi (dilihat) oleh orang lain, dan mereka menikmati dan memuji Sup buatan koki (Allah) maka mereka akan memuji pembuat sup itu dan kita memuliakan yang membuat sup, yaitu Allah. Jadi jelaslah bahwa kesaksian hidup kita sangat penting bagi kita sebagai Orang Kristen.

Demikian juga dengan Terang dunia. Tujuan kita didunia sebagai Terang Dunia, selain menjadi saksi Kristus, kita pun juga harus menuntun orang-orang yang belum percaya kepada Terang Kristus. Tapi yang menjadi kendala sekarang adalah banyak orang Kristen (menurut pengkhotbah dengan mengilustrasikan orang Kristen seperti pelita dalam kegelapan) sudah memiliki pelita, minyak dan sumbu, tetapi ketika dinyalakan cahaya kita malah redup, dan menjadi batu sandungan bagi yang lain. Itulah kehidupan kita sekarang sebagai orang Kristen, secara tidak sadar kita menjadi batu sandungan melalui kesaksian hidup kita.

Hubungan Garam dan Terang..
Garam memancar dari dalam diri kita, dan Terang memancar dari luar diri kita. Keduanya membentuk sebuah kesaksian hidup yang berkenan dan memuliakan Tuhan.
Demikianlah ringkasan khotbah minggu ini, semoga bisa menjadi berkat bagi kita semua. Amien.

God bless us..

Malam Dana -- 22 Agustus 2008

Jumat, 22 Agustus 2008

Malam ini, karena khotbahnya agak simpel jadi saya tidak akan nulis panjang lebar..

Hari ini merupakan malam dana untuk menggalang dana camp Komisi Pemuda, pengkhotbah pada malam ini mengambil perenungan dari Yeremia 17 : 5 dan 7; dua ayat ini menjelaskan bahwa Tuhan akan mengutuk orang-orang bersandar pada pengertiannya sendiri, dan tidak mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya. Tetapi Tuhan akan memberkati orang yang mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya. Intinya adalah Iman.

Setelah itu, pengkhotbah hanya menjelaskan tentang bagaimana mengaplikasikannya. Jadi, malam ini khotbahnya agak ringan, tapi bermanfaat. Kita diajar untuk tidak perhitungan dengan Tuhan.

So, keep strong in God, and keep on fire for serving Him..

God bless..

Bertahan & Berjuang Terus! -- 15 Agustus 2008

Jumat, 15 Agustus 2008

Hari ini, khotbahnya tentang 'Bertahan dan Berjuang terus'. Kali ini, Hamba Tuhan yang membawakan topik ini membicarakan tentang Ishak.

Ishak adalah merupakan salah satu keturunan Abraham. Pada waktu Abraham telah meninggal dunia, Tuhan tidak menelantarkan keturunan Abraham, karena Allah berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan memberkati keturunan Abraham, keturunan Abraham akan menjadi banyak seperti bintang di langit dan pasir di lautan. Pada waktu Abraham telah meninggal dunia, Allah kembali mengikat perjanjian dengan Ishak, anak Abraham.

Teladan yang diberikan Ishak sangat patut kita contohi, khususnya mengenai ketaatannya kepada perintah Allah. Pada waktu itu, kota tempat mereka tinggal kembali dilanda kelaparan yang hebat. Ditengah-tengah situasi tersebut, Ishak berjumpa dengan Tuhan, dan Tuhan kembali mengikat janjiNya kepada Abraham dilanjutkan Ishak. Ishak pun tinggal di Gerar, tempat orang Filistin. Walaupun Tuhan telah mengikat janjiNya kepada Ishak, tetapi Ishak masih tetap hidup dalam ketakutannya (Kejadian 26:7) sehingga ketika ia ditanyai tentang Ribka, istrinya, ia berkata bahwa Ribka adalah saudaranya.

Tetapi ini sudah tidak dapat lagi disembunyikan. Akhirnya, Abimelekh, raja orang Filistin, mengetahui bahwa Ribka adalah istri Ishak. Mulai dari sinilah, ketakutan Ishak berubah menjadi keberanian. Ishak mengalami transformasi sikap untuk mulai percaya akan janji Tuhan kepadanya:
  1. Ia menabur di masa kelaparan (ayat 12), dan Tuhan memberkati hasil panennya.
  2. Ia bersedia berpindah ketika ia diusir (ayat 16), ia mengalah ketika diperlakukan tidak adil.
  3. Ia kembali perbindah ketika diusir lagi (ayat 21).
  4. Ia membangun Mezbah Allah (ayat 25), mendahulukan Tuhan dalam masa transisinya yang sulit.
  5. Ia menerima musuhnya (ayat 26-31), ia menjalin persahabatan yang baru.

Mengapa Tuhan melarang Ishak untuk pindah ke Mesir?

Karena Tuhan ingin membentuk karakter Ishak, seperti Ia membentuk karakter Abraham, dan memberkati Ishak dengan berkat yang melimpah seperti kecukupan panen, pengalaman yang baik dan buruk, karakter yang kuat, belajar untuk menyembah Tuhan, persahabatan, dan yang paling peting sikap pantang menyerah dan bersarah sepenuhnya kepada Tuhan.

Ada 3 kategori manusia:

  1. Orang yang turun dan menyerah, ia memasrahkan semuanya kepada Tuhan tanpa ada usaha.
  2. Orang yang berkemah, ia sadar akan tanggung jawabnya, tapi ia tidak melaksanakannya.
  3. Orang pendaki, ia akan berusaha untuk terus naik dan berseraj kepada Tuhan.

Inilah yang Hamba Tuhan minggu ini ingin sampaikan kepada kita, walaupun banyak teori yang disampaikan, tetapi menurut saya, penulis blog ini, hanya ini saja teladan yang bisa kita contohi secara Rohaniah. Intinya adalah percaya kepada janji Tuhan dan marilah kita mulai untuk mendoakan kerohanian kita dan pergumulan orang-orang sekitar kita.

"Orang akan menjadi berbeda dari biasanya

jika ia menghadapi kesulitan"

Hasil dari Bible Quiz!

Selasa, 12 Agustus 2008

Yah..
Payah deh..
Babak penyisihan aja kita menduduki peringkat terakhir (T_T)
Tapi, mungkin belum saatnya pemuda menang..
Maybe Next Time..

Itu tim pertama..

Kalo tim kedua, peringkat kedua.. Yah.. SYukurlah..

Bisnya waktu babak pertama sich, banyak yang curang.. terus menyerang pemuda sampai ga tau jawab wakakakakaka..

Tapi biarlah..

kita juga kurang belajar hehehehe..

God bless us in the next competitions!

Amien

Result of the opening competitions!

Minggu, 10 Agustus 2008

Yah, ini dia hasil dari 3 pertandingan pertama buat Komisi Pemuda pada tanggal 9 Agustus 2008:

*Masak peringkat ke 7! huh~ (tentu aja, kan nda mungkin mi kita yang belum berpengalaman dalam urusan Rumah Tangga bisa juara, dan juara tahun ini adalah............ Komisi Wanita!! Congrats yo..)

*Babak penyisihan bulutangkis:
Tunggal Putra, lolos donk.
Ganda Putra, maybe next year.
Ganda Putri, lolos donk.
Ganda Campuran, maybe next year.

(Masa kalah ama anak remaja?? Yunior pula!! Malu2..)

*Babak penyisihan tenis meja:
Lolos semua donk.. (kan lawannya remaja Yunior hehehe..)

NEXT COMPETITION:
BIBLE QUIZ tanggal 11 Agustus 2008, baru babak penyisihan.. Pemuda mengutus 2 tim, kalo ngga bisa masuk dua-duanya, salah satunya donk.. hehehehe.. Cia Yo, KomPa!!

The Character Maturity -- 08 Agustus 2008

Sabtu, 09 Agustus 2008

The Character Maturity atau Kedewasaan Karakter menjadi topik pembahasan di Komisi Pemuda kami minggu ini. Kedewasaan Karakter dengan Karakter Kedewasaan adalah dua hal yang berbeda! Kedewasaan Karakter artinya karakter yang dewasa, berbeda dengan Karakter Kedewasaan yang menjadikan kedewasaan sebagai salah satu karakter. Tapi, Karakter Kedewasaan merupakan hal yang tidak bisa diterima oleh akal sehat kita, karena karakter, seperti yang kita ketahui, ada berbagai macam seperti pendiam, pengkritik, dll. Sedangkan Kedewasaan Karakter dapat dianalogikan dengan Kedewasaan Rohani, yang berarti pula tingkat kerohanian yang dewasa. Nah, untuk memiliki Karakter yang dewasa sanagtlah tidak mudah!

Karakter dan Kepribadian
Karakter dan Kepribadian adalah 2 hal yang berbeda. Karakter adalah sifat-sifat khas dari seseorang yang membedakan orang tersebut dari orang yang lainnya, sedangkan Kepribadian adalah hal-hal khusus yang ditanamkan dalam diri seseorang. Bedanya lagi, Kepribadian dapat diubah dalam waktu singkat, mungkin 1 tahun atau kurang dari 1 tahun, sedangkan Karakter membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengubahnya, bisa lebih dari 1 tahun bahkan puluhan tahun diperlukan untuk mengubahnya.

Karakter kebanyakan dipengaruhi oleh orangtua kita, tapi dalam perjalanan kehidupan kita karakter dapat pula dipengaruhi oleh pendidikan, agama, kebudayaan dan pergaulan kita sehari-hari. Jika kita mampu mengaplikasikan Firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, maka kita dapat memiliki karakter yang dewasa dan tingkat kerohanian yang dewasa pula.

Ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa kita harus memiliki karakter yang dewasa adalah:

"Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak,
aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak.
Sekarang setelah aku menjadi dewasa,
aku meninggalkan sifat kana-kanak itu."
(I Korintus 13:11)

Tanda-tanda ketidak-dewasaan karakter:
  1. 1 Korintus 3:1-4 yang intinya kita belum bisa mencerna daging rohani yang berarti makanan keras bagi kerohanian kita. Kita hanya bisa menerima 'susu' seperti yang tertulis dalam Surat Korintus ini. Dan juga ditandai dengan seringnya terjadi kesalahpahaman dan perselisihan juga merupakan tanda ketidak-dewasaan rohani.
  2. Ibrani 5:12-14 yang intinya meskipun kita sudah berusia 20 tahun keatas secara fisik, tapi secara kerohanian kita masih belum dapat mencerna daging rohani itu maka kita digolongkan sebagai orang-orang yang masih belum dewasa dalam kerohanian maupun karakter kita. dan lain-lain.

Tanda-tanda kedewasaan karakter:

  1. Dapat mencerna daging rohani.
  2. Stabil dalam penguasaan diri.
  3. Motivasi/Pikiran/Hati kita dikuasai dan digerakkan oleh Firman Tuhan, bukan oleh Emosi kita.

Bagaimana cara kita memperolah karakter yang dewasa itu?

Yakobus 1:3 menjelaskan bahwa kita dapat memperoleh Karakter yang Dewasa hanya dengan melalui ujian terhadap iman kita.

Itulah urain singkat mengenai topik khotbah minggu ini. Pesan Hamba Tuhan untuk Pemuda Pemudi adalah kita ini sudah pemuda jadi sebaiknya kita mendengar khotbah-khotbah yang lebih berbobot dari sebelumnya.

Camp KomPa 2008

Sabtu, 02 Agustus 2008




COME AND JOIN US

LET THE BLESSING OF GOD FLOWING THROUGH THIS EVENT

GOD BLESS US

Fun Fellowship -- 1 Agustus 2008

Hari ini, tema pemuda adalah Fun Fellowship yang dirangkaikan dengan perpisahan salah satu hamba Tuhan yang akan pergi meninggalkan GKI Makassar untuk lanjut study di SAAT Malang.

Pada event ini, hamba Tuhan yang menyampaikan inti firmanNya yang terdapat dalam Filipi 2:1-11, terutama pada ayat 2-3 yang menyatakan

karena itu sempurnakanlah sukacitaku ini: hendaklah kamu sehati sepikir,
dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati
yang seorang menganggap yang lain
lebih utama dari dirinya sendiri;

Selain itu, hamba Tuhan juga menyampaikan tentang pentingnya rendah hati, dengan mengambil contoh Tuhan Yesus yang hingga akhir hidupNya tetap merendahkan diri, sehingga Allah sangat meninggikan Dia. Kita juga diajar untuk tidak egois, dan hendaklah kita melaksanakan hukum Kasih yang telah Tuhan berikan.

Kiranya renungan singkat ini dan inti sarinya dapat menjadi berkat bagi kita semua. Ini hanyalah sebuah renungan untuk kita merefleksikan kembali kehidupan kita di hadapan Tuhan dan sesama kita.

God bless.

Siapa kita dan Bagaimana kita memandang kehidupan? -- 25 July 2008

Sabtu, 26 Juli 2008

Minggu ini, di KomPa GKI Makassar mengkhotbahkan tentang SIAPA KITA DAN BAGAIMANA KITA MEMANDANG KEHIDUPAN KITA di dunia yang serba tidak jelas ini. Dan memang, dulu yang kita anggap sebagai suatu ke-'aneh'-an sekarang malah menjadi suatu yang unik dan pantas, bener-bener aneh deh.. contohnya banyak dah, seperti apa ya?? Lupa deh hehehehe.. dan yang paling mengherankan lagi, dulu kan di Amerika Serikat kalo mau memilih Presiden, kriterianya harus kulit putih dan beragama Protestan (menurut nara sumber), tapi sekarang yang diprediksikan malah terjadi sebaliknya mungkin aja yang naik orang keturunan Afrika hahahaha..
Kita menyembah Allah yang mempunyai wujud dan mutlak. Tidak seperti aliran kepercayaan yang lainnya yang menyembah allah yang berwujud tapi tidak mutlak, dan ada juga yang menyembah allah yang mutlak tapi tak berwujud.

Siapakah kita ini??
Nara sumber memaparkan 2 ayat Alkitab untuk menguak siapa kita sebenarnya dan 2 ayat Alkitab pula yang memaparkan bagaimana kita memandang kehidupan kita, yaitu:
  1. Kejadian 1:26-28 yang menyatakan bahwa kita adalah Gambar dan Rupa Allah. Jadi, kita adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia, karena kita memiliki apa yang juga dimiliki oleh Tuhan. Tuhan dapat berpikir, menciptakan & merasakan keindahan, kita juga dapat berpikir dan merasakan keindahan.
  2. Kejadian 6:5-6 yang menyatakan bahwa kita adalah mahluk yang jahat. Walaupun kita memiliki pikiran, perasaan, dan akal budi, kita tidak menngunakannya untuk memuliakan namaNya tetapi kita malah menggunakannya untuk hal-hal yang bersifat melawan kehendak Allah dan memilukan hatiNya.
  3. Efesus 2:8 yang menyatakan bahwa kita telah diselamatkan dari dosa yang membelenggu kita dengan anugrah pemberian Tuhan kita, yaitu Iman.
  4. Titus 2:11-14 yang menyatakan bahwa kasih karunia Allah telah menyelamatkan semua manusia. Sebenarnya kata semua yang digunakan LAI dengan kata semua yang digunakan dalam bahasa aslinya berbeda. Yang dimaksud dengan semua dalam bahasa aslinya ialah orang Israel dan orang-orang dari bangsa lain yang telah ditetapkan untuk diselamatkan.

Bagaimana kita memandang hidup??

Inti dari bagian ini terdapat dalam doktrin TULIP:

  • T (Total Deprativity) kerusakan total, yaitu sejak kejatuhan Adam dan Hawa, apapun yang manusia kerjakan pasti adalah salah, kalaupun perbuatan baik yang mereka kerjakan bukanlah perbuatan baik yang sejati. -> Perbuatan manusia
  • U (Unconditional Selection) Pemilihan tidak bersyarat, yaitu adalah menjadi rahasia Allah Bapa tentang siapakah yang akan diselamatkan. Jadi, kita tidak patut untuk mempertanyakannya. -> Karya Allah Bapa
  • L (Limited Atonement) Penebusan terbatas, yaitu adalah karya Allah Anak yang melakukan penebusan di kayu salib untuk menebus umat-umat pilihannya yang telah ditetapkan dari semula, tepatnya sebelum kekekalan. -> Karya Allah Anak
  • I (Irresistable Grace) Anugrah yang tak tertolakkan, yaitu adalah pekerjaan Roh Kudus bagi umat-umat pilihanNya agar mereka yang telah dipilihNya menjadi percaya, dan setia sampai akhir hidupnya. -> Karya Allah Roh Kudus
  • P (Perseverance of the Saints) Ketekunan orang-orang kudus, yang mendahului kita.

Nah, spertinya itu saja inti dari khotbah yang saya tangkap dengan baik malam hari ini. Semoga dapat menjadi berkat bagi kita semua. Amien. GBu.


Note: mungkin kali ini agak kacau karena saya tidak membawa catatan waktu khotbah. hehehe. sorry ya. kalo ada yang bingung comment aja ya..

Parakletos -- 18 July 2008

Sabtu, 19 Juli 2008

Perenungan kali ini berbicara tentang Parakletos (Roh Kudus), diawali dengan berbagai macam salah penafsiran dari berbagai gereja tentang pandangan mereka mengenai Roh Kudus.
Ayat-ayat yang menekankan tentang kesesatan mengenai Roh Kudus terdapat dalam:
  • I Korintus 14 : 26-28; tentang Karunia Roh; dalam ayat ini menuliskan tentang Bahasa Roh dan syarat-syaratnya. Dan banyak gereja sekarang saalah menafsirkannya. Masalahnya, SETAN dapat memalsukan karunia Roh tersebut!
  • Wahyu 3 : 20; tentang Yesus mengetuk pintu hati kita. Ayat ini juga sering disalah artikan dan digunakan dalam PI, padahal maksud dari ayat ini adalah Yesus mengetuk pintu hati orang-orang yang sudah mengenal Yesus (jemaat Laodikia) tetapi belum mempersilahkan Yesus masuk kedalam hati mereka.
  • Matius 7 : 21-23; tentang pengajaran sesat.
  • Yohanes 14 : 15-17; tentang Penghibur yang dijanjikan.

Parakletos (Roh Kudus) adalah penolong lain yang keberadaanNya setara dengan Allah Bapa dan Tuhan Yesus. Parakletos adalah suatu pribadi yang mendampingi kita dan menyertai kita dan berjalan bersama-sama dengan kita melewati cobaan-cobaan.

Yesus tidak membiarkan murid-muridNya berjalan memberitakan Injil sendirian, oleh karena itu, Ia mengirimkan Roh Penghibur untuk menemani murid-muridNya dalam memberitakan Injil.

Parakletos adalah pribadi selain Allah Bapa dan Allah Anak dan pada dasarnya Dia adalah Allah.

Karya Parakletos :

  • Semua karyaNya untuk kemuliaanNya (kemuliaan Kristus)
  • menginsafkan dunia akan dosa
  • memimpin kita kedalam kebenaran
  • memberi penghiburan
  • memberi kuasa untuk menjadi Saksi Tuhan

Diakhir khotbahnya, pengkhotbah menekankan bahwa:

"Orang yang dikuasai oleh Roh Kudus tidak kehilangan akal sehatnya."

Solitude -- 11 July 2008

Solitude (menurut pembicara) adalah mengasingkan diri dari segala aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi kehidupan kita; baik itu kerja, kuliah, pelayanan, dan lain-lain; untuk mengevaluasi kembali apa yang telah kita lakukan.


Ayat yang diambil untuk menjadi dasar perenungan ini adalah RATAPAN 3:40, yang menyatakan:

"Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita,
dan berpaling kepada TUHAN."


Inti dari Solitude adalah keheningan, karena dengan keheningan itulah kita dapat memusatkan perhatian pada Allah. Jadi, hanya ada saya dan Tuhan dalam Solitude itu.


Menurut pembicara, Solitude itu berbeda dengan Doa. Dimana letak perbedaannya? Solitude itu, kita mengeluh betapa liciknya kita, melalui refleksi diri, kita me-review apa yang kita lakukan sepanjang hari ini (dibantu oleh Roh Kudus) sehingga semakin hari relasi kita dengan Tuhan semakin kuat. Sedangkan Doa, melalui Doa kita berbicara kepada Tuhan menyampaikan permohonan kita kepadaNya dengan segenap hati. Disini bedanya, kalo Doa, kita yang menyampaikan permohonan kita kepadaNya, kalo Solitude, Tuhan yang berbicara kepada kita sehingga kita menyadari kalau kita ini terbatas dan memerlukan Tuhan.

Contoh orang-orang yang melakukan Solitude dalam Alkitab:
  • Matius 4 : 1-11 -> Pada saat Yesus dicobai di Padang Gurun (berpuasa 40 hari, 40 malam).
  • Markus 6 : 31 -> Yesus memberi makan 5000 orang dan setelah itu mengajak para muridNya untuk menyepi ke tempat yang sunyi dan beristirahat.
  • Lukas 6 : 12 -> Yesus pergi ke bukit pada malam hari dan berdoa semalaman kepada Allah.

Hambatan untuk melakukan Solitude :

  • Natur Alamiah Manusia : Jiwa yang selalu ingin bermain-main, sampai menunda-nunda kita untuk melakukan Solitude. Dan Jiwa yang selalu ingin bekerja, sampai-sampai kita melupakan Tuhan. Kita diciptakan bukan hanya untuk bermain dan bekerja, tetapi juga untuk berjalan dalam peta rancangan Tuhan.
  • Kebutuhan Hidup. Solitude bukanlah sejenis Yoga ataupun Meditasi ataupun juga bukan untuk menekan emosi. Tetapi Solitude adalah kegiatan merefleksi diri kita sendiri.

Pada akhir perenungannya, pengkhotbah menekankan bahwa :

"Hidup yang tidak diselidiki adalah hidup yang tidak layak untuk dijalani."

 
GKI Makassar Youth Commision - by Templates para novo blogger