Jumat, 05 September 2008
Hari ini, ibadah di komisi kami berlangsung seperti biasa, dan pengkhotbah kali ini membawakan khotbah yang kami ingin untuk pemuda lain dengarkan, yaitu mengenai PERSEKUTUAN YANG SEJATI. Pengkhotbah minggu ini menekankan persekutuan yang terambil dari kitab KISAH PARA RASUL 2 : 41-47, dan lebih menekankan pada hal-hal yang harus kita contohi hari cara hidup jemaat mula-mula.
Persekutuan berasal dari bahasa Yunani, Koi, yang dapat digolongkan menjadi 2 kategori/sifat, yaitu koinonia (koinonos) dan sunkoinonia (sunkoinonos). Yang berarti mengambil bagian, mendapat bagian, dan bersama-sama mengambil dan mendapat bagian dalam perkumpulan.
Persekutuan berarti membagi diri dengan orang lain, saya bagian dari kamu, dan kamu adalah bagian dari aku. Sebelum menghadiri persekutuan, berdasarkan prinsip ini, kita harus menyadari bahwa kita harus bersiap untuk membagi diri dengan orang lain. Kita dapat berbagi kasih, sukacita, maupun masalah yang kita hadapi dalam orang-orang dalam persekutuan ini.
Jemaat dalam kitab KISAH PARA RASUL patut kita teladani, khususnya dalam hal persekutuan, hal-hal yang dapat kita teladani adalah antara lain:
- Dasar persekutuan yang sama, yaitu kumpulan/persekutuan orang-orang yang percaya pada Tuhan yang sama.
- Memberi, dalam arti bukan hanya memberi/membagi diri saja; pergumulan, masalah, dan lain-lainpun mereka bagikan.
- Sehati, dalam arti mereka berkomitmen untuk mengasihi Tuhan dan sesama mereka.
Pada masa sekarang ini, yang paling sulit diterapkan adalah poin yang ke3, karena ego kita masih tinggi.
Yang perlu kita ketahui, atau inti dari khotbah yang disampaikan adalah:
"Dalam persekutuan, milikmu adalah milikku, sukacitamu adalah sukacitaku, sedihmu adalah sedihku, dukamu adalah dukaku, dst."
Sekarang ini, inilah yang hilang dari semua gereja. Alangkah indahnya jika kita bisa kembali hidup seperti jemaat mula-mula. Itulah pesan Firman Tuhan minggu ini, semoga persekutuan kita, baik terhadap Tuhan, maupun sesama manusia dapat terjalin dengan baik. Amien. Gbu
0 komentar:
Posting Komentar