Sabtu, 06 Desember 2008
Renungan kita pada malam kemarin berlandaskan pada Kitab Pengkhotbah 12:1-8, 'Ingatlah penciptamu pada masa mudamu.....'
Para filsuf zaman dahulu mengemukakan tentang tujuan kita hidup di dunia adalah untuk menikmati hidup, dan filsuf yang lain berpendapat bahwa tujuan hidup kita adalah untuk mencapai kesempurnaan dengan cara meditasi dlsb.
Pada zaman sekarang ini, manusia merasa tidak nyaman jika hidupnya tidaklah glamour khususnya bagi para wanita yang mempunyai tingkat konsumerisme yang tingga dalam berbagai hal. Untuk apa mereka melakukan hal itu? Just for Fun!
Kesenangan pada zaman dulu dan zaman sekarang ini berbeda, sebagai contoh, anak-anak zaman dahulu senang bermain layang-layang, kelereng, dan permainan tradisional lainnya, tetapi anak-anak zaman sekarang mainnya di TimeZone, Amazon, dll. Untuk apa? Havin' fun!
Kita ke gereja bukan untuk havin' fun or just for fun, tapi kita ke gereja untuk bersukacita bersama Tuhan dan sebagai akibatnya kita juga bisa bersenang-senang dan bersenda gurau dengan teman-teman kita.
Bersukacita berbeda dengan fun: Jika kita senang (fun) itu hanya bagian luarnya saja tidak sampai kepada hati kita yang terdalam, tetapi jika kita bersukacita, bahkan sampai sum-sum, tulang kita pun merasakannya, karena sumber sukacita kita adalah Tuhan.
Kata ingalah pada perikop ini mempunyai arti (berdasarkan sudut pandang pengkhotbah) kita harus berani membuang hal-hal yang tidak berkenan dihadapanNya.
Semua manusia pada suatu saat akan menjadi tua dan panca indranya akan mengalami penurunan dan yang ada hanya keluhan dan wajah murung. Oleh karena itu, manfaatkan baik-baik masa muda kita didalam Tuhan, karena Dialah sumber fun kita yang sejati. Amien.
Para filsuf zaman dahulu mengemukakan tentang tujuan kita hidup di dunia adalah untuk menikmati hidup, dan filsuf yang lain berpendapat bahwa tujuan hidup kita adalah untuk mencapai kesempurnaan dengan cara meditasi dlsb.
Pada zaman sekarang ini, manusia merasa tidak nyaman jika hidupnya tidaklah glamour khususnya bagi para wanita yang mempunyai tingkat konsumerisme yang tingga dalam berbagai hal. Untuk apa mereka melakukan hal itu? Just for Fun!
Kesenangan pada zaman dulu dan zaman sekarang ini berbeda, sebagai contoh, anak-anak zaman dahulu senang bermain layang-layang, kelereng, dan permainan tradisional lainnya, tetapi anak-anak zaman sekarang mainnya di TimeZone, Amazon, dll. Untuk apa? Havin' fun!
Kita ke gereja bukan untuk havin' fun or just for fun, tapi kita ke gereja untuk bersukacita bersama Tuhan dan sebagai akibatnya kita juga bisa bersenang-senang dan bersenda gurau dengan teman-teman kita.
Bersukacita berbeda dengan fun: Jika kita senang (fun) itu hanya bagian luarnya saja tidak sampai kepada hati kita yang terdalam, tetapi jika kita bersukacita, bahkan sampai sum-sum, tulang kita pun merasakannya, karena sumber sukacita kita adalah Tuhan.
Kata ingalah pada perikop ini mempunyai arti (berdasarkan sudut pandang pengkhotbah) kita harus berani membuang hal-hal yang tidak berkenan dihadapanNya.
Semua manusia pada suatu saat akan menjadi tua dan panca indranya akan mengalami penurunan dan yang ada hanya keluhan dan wajah murung. Oleh karena itu, manfaatkan baik-baik masa muda kita didalam Tuhan, karena Dialah sumber fun kita yang sejati. Amien.
0 komentar:
Posting Komentar