Siapakah Remaja-Pemuda? -- 10 Oktober 2008

Sabtu, 11 Oktober 2008

Hamba Tuhan pada minggu ini menyampaikan firman Tuhan dalam bentuk ceramah (menurut operator blog ini hehehe..). Ceramah yang disampaikan menurut saya, sebagai operator blog ini dan sebagai salah satu BP di Komisi Pemuda GKI Makassar, sangat membantu kita untuk mengerti penyebab keanehan tingkah laku kita, dan mengenal diri kita sendiri yang selama ini mengaku sebagai pemuda tapi tingkah laku kita masih seperti anak-anak.

Mengapa zaman sekarang banyak pemuda/i merasa aneh/kacau saat mendapat pelayanan sebagai pengurus ataupun panitia atau pelayanan apapun digereja/komisi masing-masing, bahkan dalam kehidupan mereka sehari-hari? karena pada saat masa remaja mereka tidak mengerti kepribadian bahkan diri mereka sendiri. Sekarang ini kita berada dalam masa remaja tahap akhir. Masa remaja atau adolescentia adalah masa peralihan antara masa anak-anak menuju kedewasaan dan terbagi menjadi 3 tahap yaitu: Remaja tahap awal (13-14 tahun); Remaja tengah (15-17 tahun); Remaja akhir (18-34tahun??). Wah remaja tahap akhir lamaaaaaa banget ya? Tapi semua itu cuma teori aja..

Perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa:
  1. Anak-anak percaya dan menerima ide dari orang-orang yang lebih tua, sedangkan orang dewasa mempunyai pendapat dan pendirian sendiri.
  2. Anak-anak bergantung secara emosional kepada orangtuanya, sedangkan orang dewasa saling bergantung secara emosional.
  3. Anak-anak berpartisipasi dalam realitas iman melalui orang lain, sedangkan orang dewasa berpartisipasi dalam tantangan hidup Kristen secara mandiri.
Kita (adolescentia) berada antara masa ini. Kapan masa remaja berakhir? Bila tanda-tanda kedewasaan secara fisik, mental (cara berpikir, perasaan, psikologi), dan sosial nampak; dan adolescentia berakhir jika tidak lagi bergantung pada orangtua secara fisik namun secara mental maupun ekonomi tetap belum dapat berdiri sendiri.

Masa adolescentia awal (remaja awal), mempunyai 4 tugas perkembangan yang harus dicapai:
  1. Penyesuaian pertumbuhan fisik yang cepat
  2. Mendirikan landasan kemandirian yang sehat
  3. Memiliki identitas diri
  4. Penerimaan diri (menerima diri apa adanya dan mau memperbaiki diri sendiri)
Pada masa yang penuh dengan perubahan ini khususnya fisik secara menyeluruh, penuh dengan ketidakpastian, oleh karena itu kita membutuhkan seseorang yang penuh kasih, kesabaran, dll seperti orangtua, guru, pembina rohani untuk menjaga dan menuntun kita menuju kebenaran.

Apa yang dapat dilakukan oleh gereja dalam hal ini?
  1. Membuka jalur komunikasi
  2. Membantu mengembangkan bakat
  3. Membimbing dan mengarahkan kita (sebagai nara sumber kita)
  4. Menjadi teman
Demikianlah ringkasa khotbah yang dihimpun oleh salah satu pengurus di KomPa GKI Makassar, semoga dapat menjadi berkat bagi kita semua, dan membantu kita untuk mengerti dan memahami kita dimasa mana sekarang. God bless.

0 komentar:

 
GKI Makassar Youth Commision - by Templates para novo blogger