Tetap Setia -- 09 January 2009

Jumat, 09 Januari 2009

Khotbah pada malam ini adalah tentang kesetiaan, dan diangkat dari kitab Amsal 19:22 dan Amsal 20:6.

Kesetiaan merupakan salah satu sifat dari Allah yang hanya dimiliki oleh beberapa orang dimuka bumi ini. Semua orang menginginkan seseorang yang setia menemaninya, seperti contoh jika seseorang dalam status pacaran, ia menginginkan pacarnya tersebut untuk tetap berada disampingnya dalam situasi apa pun, dan tentu saja pacarnya akan melakukan hal tersebut. Siapakah yang tidak menginginkan orang yang setia? Orang yang setia merupakan kesukaan setiap orang. Kesetiaan tidak dapat hanya diukur dengan lamanya waktu berjalan. Tetapi, selain mengukur kesetiaan dengan unsur waktu, dapat pula kita ukur dengan 4 unsur, yaitu dengan kesungguhan hati, kejujuran, tanggung jawab, dan kebenaran. Sekarang ini banyak orang yang tidak lagi mempercayai adanya kesetiaan dalam diri seseorang, sehingga mengakibatkan mereka 'kapok' dalam menjalani hubungan dengan orang lain, dan lebih memilih memelihara binatang untuk mengisi kehidupannya. Banyak orang yang lebih memilih memelihara anjing, karena anjing merupakan binatang yang paling setia diantara semua binatang yang ada di bumi. Sekalipun anda menelantarkannya, yakinlah ia akan dengan setia menanti anda kembali. Kesetiaan tumbuh dari kasih, entah itu kasih eros, storge, ataupun filia. Jika kesetiaan itu tumbuh dari ketiga kasih ini, maka kesetiaan itu akan perlahan-lahan pudar, karena ketiga kasih ini menuntut balasan, begitupula kasihnya.

Tetapi, mengapakah kita harus memelihara binatang untuk mengisi kekosongan hidup kita? Bukankah lebih baik jika kita mengisis kekosongan hidup kita dengan merenungkan Firman yang diberikan olehNya, yang setiaNya tidak akan pernah berubah sejak kekekalan hingga waktuNya tiba? Ialah sumber kesetiaan itu, dia menyertai kita walaupun kita kadang-kadang menyimpang dari Dia dan segala ajaranNya, tetapi Dia tetap setia menanti kita kembali, bahkan rela mencari kita yang hilang dari pandanganNya, dan menemukan kita kembali. Pesan terakhirnya adalah, tetaplah setia hingga kematian menjemput kita (Wahyu 2:10).

Semoga share oleh hamba Tuhan pada malam ini dapat menjadi perenungan bagi kita sekalian, tentang pentingnya arti sebuah kesetiaan, dan semakin menumbuhkan kesetiaan dalam diri kita masing-masing terhadap sesama, khususnya kepada Tuhan yang telah terlebih dahulu setia kepada kita. Amien.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Yup.. That's all we wanted.. and also God want it too..

Keep fighting buat yang urus blog ini ya.. coz tentu saja urus yang ginian pasti berat dan butuh perjuangan..

Maju KomPa GKI Makassar..

Gbu all..

 
GKI Makassar Youth Commision - by Templates para novo blogger