Jumat, 24 Oktober 2008
Ada 6 inti renungan singkat tersebut, antara lain:
- Dia adalah ciptaan Tuhan yang berharga, oleh karena itu berikanlah dia nilai yang tertinggi dibanding dengan ciptaan tuhan yang lainnya. Penerapannya: Jika kita menghargai sahabat/teman/orang-orang disekitar kita maka kita tidak akan menyebut mereka dengan nama-nama binatang ataupun yang lainnya. Sebab jika kita menyebut mereka dengan sebutan-sebutan seperti itu, maka itu sama saja kita merendahkan mereka, dan karena mereka adalah ciptaan Tuhan yang serupa denganNya, maka secara logika, kita juga telah merendahkan penciptanya, yaitu Allah Tritunggal.
- Kita harus menilai sahabat/teman/orang-orang disekitar kita seperti apa adanya mereka, bukan menilai dengan perasaan/pemikiran kita. Penerapannya: Jika seorang yang bernama A berteman dengan seorang yang bernama B, maka jika A sudah menaruh persepsi bahwa B itu baik, maka A akan menganggap selamanya bahwa B itu baik (padahal mungkin dalam kehidupan sehari-hari B tidaklah sebaik yang A kira). Oleh karena itu kita harus mengatakan keadaan sahabat/teman/orang-orang disekitar kita dengan sejujur-jujurnya, ada pepatah atau tulisan yang menyatakan The Truth is Out There, and That Hurts..
- Penilaian berdasarkan rentan waktu yang cukup. Penerapannya: Jangan menilai orang pada kesan pertama kita kepada mereka, karena siapa tahu kalau saja pada waktu itu orang yang kita lihat itu sedang dalam keadaan bad mood makanya sifat yang jeleknya keluar, kita tidak bisa menilai bahwa dia jahat, padahal dalam kehidupan sehari-hari mereka adalah orang yang berbudi.
- Menilai berdasarkan kasih. Penerapannya: Kita boleh saja mendengarkan apa kata orang tentang orang yang baru kita kenal, tetapi jangan sampai kita terjatuh pada persepsi orang tersebut tentang orang yang baru kita kenal (kita bisa saja mendengar hal-hal yang negatif tentang dia, sehingga membuat kita menjadi negatif juga terhadap dia). Untuk menghindari persepsi semacam itu, maka kasih kita perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dalam Alkitab tentang 2 orang sahabat yang melakukan pendekatan dengan menggunakan kasih adalah Yonatan dan Daud (1 sanuel 18:1-5). Saul begitu membenci Daud, tetapi tidak berpengaruh pada Yonatan, anaknya, Yonatan malah menjalin kasih persahabatan dengan Daud.
- Menilai berdasarkan komunikasi yang bermutu. Penerapannya: Komunikasi yang bermutu adalah komunikasi yang tercipta antara 2 orang sahabat yang saling mengungkapkan siapa diri mereka yang sebenarnya, berbicara dari satu pribadi ke pribadi yang lainnya dengan perasaan mereka, sehingga mereka dapat saling mengerti satu dengan yang lainnya. (Poin ini tidak melarang kita untuk berbicara mengenai politik, budaya, ekonomi, dll he33 :p)
- Model persekutuan antar-sahabat. Merupakan seluruh kesimpulan dari poin-poin diatas. Jika kita mempunyai seorang sahabat, maka kita harus terus bersekutu dengan dia, karena dia adalah titipan Tuhan yang berharga di mata Tuhan dan di mata kita, sahabat pula yang menuntun kita dan menjaga kita, ketika cinta pergi maka sahabatlah yang akan menemani kita hingga kita menutup mata.
Sekian kesimpulan yang dapat saya kutip dan sharekan kepada rekanprekan pembaca blog Komisi Pemuda GKI Sul-Sel.
Amien.
God Bless You.