Jemaat di Smirna -- 26 September 2008

Minggu, 28 September 2008

hmm.. pertama-tama kenapa tidak ada post yang minggu lalu? he33.. karena minggu lalu KKR menjelang HUT GKI ke-85 jadi saya lupa untuk mencatat ringkasan khotbah dan mengepostnya huehehehe.. ga tau nich, belakangan yang ngepost ini jadi pelupa TT.. Post untuk minggu ini saja terlambat, jadi basi deh~..

Minggu ini, tema khotbahnya adalah tentang 'Jemaat di Smirna' yang terdapat dalam kitab Wahyu 2:8-11 yang menggambarkan keadaan jemaat di Smirna, tentang kesetiaan, penderitaan, dan pergumulan jemaat di Smirna. Tuhan Yesus melalui Yohanes (penulis kitab Wahyu) memuji kesetiaan jemaat di Smirna. Mereka setia dalam pelayanan mereka walaupun kota-kota disekeliling mereka adalah kota-kota yang tidak mengenal Allah, tetapi mereka tidak terpengaruh oleh keadaan tersebut. Akan tetapi, walaupun mereka setia, tetapi mereka miskin secara materi. Ini yang sering dilihat oleh dunia, tetapi walaupun mereka miskin secara materi mereka 'kaya' secara rohani (Wahyu 2:9). Dan di kota tersebut banyak orang 'yang mengaku' Yahudi menindas mereka, tetapi mereka tetap setia beribadah kepada Tuhan dan mengabaikan derita yang mereka pikul oleh 'jemaah iblis'. Mereka tidak meninggalkan Tuhan mereka, dan tetap percaya hingga akhirnya Tuhan memanggil mereka, dan mengaruniakan mahkota kehidupan bagi mereka yang setia kepadaNya. Inilah yang seharusnya kita jadikan contoh kehidupan pribadi kita yang menjadi garam dan tenag dunia. Setia, dan percayakan semuanya kepada Tuhan yang merupakan satu-satunya sumber pengharapan dan kehidupan kita. Yang Awal dan Yang Akhir, sampai selama-lamanya. Amien.

Give Thanks -- 12 September 2008

Senin, 15 September 2008

Today's topic is GIVE THANKS atau mengucap syukur yang disampaikan oleh HambaNya di Komisi kami. Hamba Tuhan yang mneyampaikan FirmanNya ini, menyampaikan beberapa alasan penting yang membuat kita harus atau wajib mengucap syukur pada Tuhan tiap hari.

Alasan-alasannya adalah sebagai berikut:
  • Karena kita sadar siapa diri kita yang sesungguhnya (Kejadian 2:7); menyatakan bahwa manusia itu dibuat oleh Allah Tritunggal dari DEBU TANAH yang sangat kotor. (Debu meja aja kotor, apalagi debu tanah?). Debu tanah itu tidak istimewa dan tidak ada artinya sama sekali, tetapi karena Tuhan Allah menghembuskan nafas kehidupan, maka kita yang terbuat dari debu tanah menjadi hidup. berarti, dan sangat istimewa dimata Tuhan.
  • Karena kita sadar apa yang kita lakukan dan alami (1 Tesalonika 5:18); kita harus senantiasa mengucap syukur pada Tuhan atas kejadian apapun yang kita alami, entah itu baik maupun buruk, karena semuanya itu telah direncanakan sejak semula untuk melatih iman kita. Janganlah kita menjadi sombong ketika ujian yang menimpa kita itu berhasil kita atasi, sebab disanalah terlihat kejatuhan kita. Seperti kapal Titanic, dibuat dari lempengan besi yang terbaik, sehingga nahkodanya pun menyombongkan diri bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan kapal Titanic, tapi Tuhan berkehendak lain, dan akhirnya menjatuhkan kesombongan manusia itu.
  • Karena kita adalah orang yang percaya kepada Tuhan (Kolose 3:7 tentang manusia baru); kita adalah ciptaan yang baru yang telah ditebus oleh DarahNya yang kudus dan oleh karena itu kita harus memiliki hati yang mengucap syukur kepada Tuhan disegala situasi.

Itulah ringkasan khotbah yang dapat saya sharekan pada minggu ini.

Semoga bermanfaat dan mendatangkan berkat bagi kalian semua.

Amien.

Gbu

True Fellowship -- 05 September 2008

Jumat, 05 September 2008

Hari ini, ibadah di komisi kami berlangsung seperti biasa, dan pengkhotbah kali ini membawakan khotbah yang kami ingin untuk pemuda lain dengarkan, yaitu mengenai PERSEKUTUAN YANG SEJATI. Pengkhotbah minggu ini menekankan persekutuan yang terambil dari kitab KISAH PARA RASUL 2 : 41-47, dan lebih menekankan pada hal-hal yang harus kita contohi hari cara hidup jemaat mula-mula.

Persekutuan berasal dari bahasa Yunani, Koi, yang dapat digolongkan menjadi 2 kategori/sifat, yaitu koinonia (koinonos) dan sunkoinonia (sunkoinonos). Yang berarti mengambil bagian, mendapat bagian, dan bersama-sama mengambil dan mendapat bagian dalam perkumpulan.

Persekutuan berarti membagi diri dengan orang lain, saya bagian dari kamu, dan kamu adalah bagian dari aku. Sebelum menghadiri persekutuan, berdasarkan prinsip ini, kita harus menyadari bahwa kita harus bersiap untuk membagi diri dengan orang lain. Kita dapat berbagi kasih, sukacita, maupun masalah yang kita hadapi dalam orang-orang dalam persekutuan ini.

Jemaat dalam kitab KISAH PARA RASUL patut kita teladani, khususnya dalam hal persekutuan, hal-hal yang dapat kita teladani adalah antara lain:
  • Dasar persekutuan yang sama, yaitu kumpulan/persekutuan orang-orang yang percaya pada Tuhan yang sama.
  • Memberi, dalam arti bukan hanya memberi/membagi diri saja; pergumulan, masalah, dan lain-lainpun mereka bagikan.
  • Sehati, dalam arti mereka berkomitmen untuk mengasihi Tuhan dan sesama mereka.

Pada masa sekarang ini, yang paling sulit diterapkan adalah poin yang ke3, karena ego kita masih tinggi.

Yang perlu kita ketahui, atau inti dari khotbah yang disampaikan adalah:

"Dalam persekutuan, milikmu adalah milikku, sukacitamu adalah sukacitaku, sedihmu adalah sedihku, dukamu adalah dukaku, dst."

Sekarang ini, inilah yang hilang dari semua gereja. Alangkah indahnya jika kita bisa kembali hidup seperti jemaat mula-mula. Itulah pesan Firman Tuhan minggu ini, semoga persekutuan kita, baik terhadap Tuhan, maupun sesama manusia dapat terjalin dengan baik. Amien. Gbu

 
GKI Makassar Youth Commision - by Templates para novo blogger