Jumat, 03 April 2009
Mengalah bukan Kalah, adalah tema Komisi Pemuda pada malam hari ini. Tujuan tema ini diangkat adalah untuk mengajar para pendengar dan pembaca blog ini untuk dapat menerapkan prinsip-prinsip keKristenan dalam menghadapi dunia yang semakin tidak jelas ini.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita tidak dapat memungkiri bahwa sebagai manusia biasa, mengalah merupakan hal yang sangat tidak menyenangkan, apalagi kalau diri kita benar dan kita harus mengalah. Sejak dari masa kanak-kanak, kita terus diajar untuk membalas hal-hal yang bersifat negatif, sehingga sifat itu kita bawa hingga saat ini. Tahukah anda, apa yang dikatakan Firman Tuhan tentang hal ini? Mari kita baca Matius 5:38-48. Dalam pembahasan kali ini, kita melihat pada pasal 38, mata ganti mata, gigi ganti gigi. Itulah yang diajarkan Hukum Taurat, sedangkan yang diajarkan Yesus sebaliknya (pasal 39). Apa inti yang ingin disampaikan Yesus melalui injil ini? Ketika kita mengalah, itu bukan berarti kita kalah. Sebab dengan mengalah justru kita menunjukkan kemenangan kita atas diri kita, ego kita, dan kita telah menyangkal natur diri kita yang telah rusak akibat jatuh dalam dosa.
Apa alasan mengapa kita sering tidak mau mengalah? Karena kita merasa bahwa kita tahu segala-galanya, jadi kita tidak mungkin salah. (Wah salah bener tuch). kedua, karena kita merasa kita berhak untuk mengeluarkan dan mempertahankan pendapat kita. Ketiga, karena kita yakin bahwa hanya kita yang benar dan seluruh dunia salah. Sikap inilah yang harus kita sangkali, walaupun kita benar, mungkin sebaiknya kita mengalah (sebab yang kita hadapi adalah orang-orang yang sangat berbeda dengan kita) dan meminta petunjuk Tuhan untuk hal ini.
Kiranya perenungan singkat kali ini dapat menjadi berkat bagi kita sekalian. Amin. Gbu