Valentine's Eve - LOVE - 13 Februari 2009

Sabtu, 14 Februari 2009

Hari ini, KomPa GKI merayakan malam Valentine bersama dengan serangkaian acara tentunya.

Renungan pada malam ini adalah tentang kasih. Sekurang-kurangnya, dalam dunia ini terdapat 4 macam kasih. Tetapi yang dapat dipraktikkan oleh manusia hanyalah 3 macam saja. 3 kasih ini bersifat egois, yaitu eros, filia, dan storge.

Eros merupakan kasih percintaan, kasih ini timbul pada pasangan yang sedang menjalankan relasi. Kasih ini memperhatikan hal-hal fisik seperti kecantikan, dll. Kasih ini akan menjadi pudah seiring berjalannya waktu, kecantikan, pengetahuan, dan hal-hal fisik lainnya akan menjadi pudar. Dan jika kasih ini tidak ditopang oleh kasih Agape, maka kasih ini akan menghancurkan pasangan tersebut.

Kasih Filia, kasih persahabatan. Kasih ini pun egois, karena kebanyakan orang mencari dan mengasihi teman untuk keperluannya sendiri. Mereka mencari teman yang dapat memenuhi kebutuhan mereka, baik secara fisik maupun secara rohani. Dan jika kasih ini tidak ditopang oleh kasih Agape, maka kasih ini akan menghancurkan hubungan persahabatan tersebut.

Kasih Storge. Kasih ini hampir mendekati kasih Agape, tetapi masih memiliki sedikit keegoisan. Kasih kekeluargaan ini diberikan tanpa pamrih dari orang tua dan saudara. Tetapi tentu saja mereka suatu hari berharap anak-anak mereka akan berbakti kepada mereka dan memelihara mereka jika usia sudah senja.

Kasih Agape adalah kasih yang paling sempurna, yang pernah dipraktikkan oleh Yesus. Kasih ini tidak akan pernah berubah, walaupun zaman telah berubah.

Landasan Alkitab Valentine's day adalah Yohanes 13:34-35.

Semoga renungan ini dapat memberikan berkat bagi kalian yang membacanya. Kiranya dalam mengasihi sesama, kita dapat melandaskan kasih kita pada kasih Kristus. amien. God bless.

Racun Berkelut Madu -- 06 Februari 2009

Sabtu, 07 Februari 2009

Racun berkelut madu, adalah sebuah topik yang dikemas dan disajikan oleh Badan Pengurus GKI KomPa untuk memulai awal bulan Februari ini. Tema ini menjelaskan bahwa kita sebagai orang Kristen sering kali tertipu oleh nikmatnya sesuatu yang pada akhirnya membawa kita menuju kematian yang kekal, sesuatu itu adalah dosa.

Sekarang ini, kita hidup di zaman sekulerisme, yang artinya bersifat duniawi. Yang berarti kita melakukan hal-hal yang kita senangi tanpa mempedulikan dampak ataupun akibat yang timbul dari tindakan yang kita ambil. Sering kali kita tertipu oleh indahnya dan nikmatnya dunia ini, sehingga kita tidak segan-segan lagi melakukan hal-hal yang sebenarnya kita tahu bahwa itu adalah hal-hal yang tidak baik. Kita terlalu mendengar kata hati kita sendiri, padahal kata hati dan suara setan itu bedanya sangatlah tipis, setipis helai rambut, dan kaum mudalah yang sering kali menjadi korban atas ini. Kejadian yang samapun terjadi pada zaman perjanjian lama, tepatnya seperti yang terdapat dalam Kejadian 4:1-16. Dimana dalam perikop ini menceritakan tentang Kain dan Habel, dimana Tuhan lebih mengindahkan Habel dan persembahannya dibandingkan Kain dan persembahannya, yang akhirnya Kain memilih untuk membunuh Habel, adiknya, dan membawa akibat yang sangat fatal bagi Kain, yaitu Kutukan Tuhan. Hal yang sama pun terjadi pada Raja Daud, dimana dia sangat menginginkan Batsyeba sehingga ia menyuruh suami dari Batsyeba pergi berperang lalu mati, tetapi Daud setelah ditegur oleh nabi yang Tuhan kirim, ia langsung bertobat dan meninggalkan semuanya kesalahannya itu. Sebenarnya masih banyak contoh-contoh lain lagi tentang hal-hal semacam ini, tapi biarlah kedua contoh ini mewakili dari sebagian kecil kisah-kisah dalam Alkitab yang menyangkut dosa.

Dari Kejadian 4:1-16, dapat disimpulkan bahwa kita dapat menghindari dosa dengan cara: peka terhadap kehendak Tuhan melalui persekutuan-persekutuan internal, persekutuan-persekutuan pribadi dengan Tuhan, doa, dll. Kain gagal dalam hal ini sehingga ia membunuh adiknya, ia gagal mengetahui kehendak Tuhan. Peka terhadap peringatan dan teguran Tuhan, dalam Kitab Kejadian Tuhan pernah menegur Kain, tetapi Kain malah memungkiri dan mengelak dari teguran Tuhan sehingga mengakibatkan hal yang fatal baginya. Peka terhadap hubungan Tuhan dan dosa. Esensi dari Tuhan adalah kudus sehingga Ia membenci dosa. Sebagai orang Kristen, kita haruslah peka terhadap ketiga hal ini. Jika kita peka terhadap ketiga hal ini dan tetap berserah kepada Tuhan, maka kita akan sebisa mungkin memilih mana yang terbaik bagi hidup kita. Mazmur 119:9-11 menuliskan tentang cara orang Kristen menjaga kekudusan dihadapanNya. Yaitu menuruti firmanNya, dengan segenap hati mencari Tuhan, dan menyimpan janji Tuhan. Perlu kita ketahui bahwa hukuman Tuhan itu nyata, dan pengampunanNya pun juga nyata, sebab Tuhan adalah Hakim yang Adil. Asal kita berserah kepadaNya, maka tiada yang mustahil bagiNya.

Kiranya ringkasan khotbah ini dapat menjadi berkat bagi kalian yang membacanya. Amien.

 
GKI Makassar Youth Commision - by Templates para novo blogger