Sabtu, 22 November 2008
Kita, sebagai orang Kristen, sama seperti Petrus pada saat menghadapi angin badai tersebut. Dalam kehidupan kita, banyak masalah yang akan timbul apalagi bagi kita anak-anakNya. Banyak cara yang dapat Iblis gunakan untuk menjatuhkan iman kita, jadi yang harus kita lakukan adalah hanya memandang dan melihat kepada satu pribadi yang kekal saja. Ketika Petrus menghadapi angin badai itu bersama rekan-rekannya, dia menjadi takut akan situasi tersebut dan muncullah Tuhan Yesus yang datang dengan berjalan di atas air. Ketika Petrus melihat hal itu, dia mengira bahwa Tuhan Yesus adalah hantu. Dan intinya adalah Petrus tidak percaya bahwa yang berjalan di atas air itu bukan Yesus dan ia pun meminta, jika Dia adalah Tuhan, panggillah dia (petrus) untuk berjalan di atas air dan menghampirinya. Dan Yesus pun memanggilnya, sesaat Petrus pun berjalan di atas air, dan angin pun menimpanya dan mengakibatkan dia tidak melihat Tuhan Yesus lagi, dia lebih takut jika angin itu akan menjatuhkannya dan alhasilnya dia jatuh. Begitu pula dengan kita sebagai orang Kristen, ketika kita menghadapi masalah dan kita hanya memandang kepada Tuhan, kita akan tenang, tetapi ditengah ketenangan dan rasa aman itu, masalah yang lainnya muncul dan menghantam kita sehingga iman kita kepada Tuhan semakin lemah dan tidak terkendali yang mengakibatkan kita jatuh ke dalam dosa. Pesan yang ingin disampaikan melalui perikop ini, yang dapat saya tangkap adalah bahwa kita harus tetap memandang hanya kepada Tuhan walaupun masalah yang kita hadapi berat. Karena jika kita tidak memandang Tuhan lagi, maka kita akan jatuh ke dalam lumpur dosa yang akan terus menerus menarik kita.
Itulah pesan dari renungan yang disampaikan pada malam ini, kitanya yang lemah dikuatkan imannya.. God Bless You..