Masalah -- 21 November 2008

Sabtu, 22 November 2008

Pengkhotbah minggu ini, adalah pembina kami ^^. Dia menyampaikan khotbah atau renungannya yang diambil dari Matius 14:22-33 yang oleh LAI diberikan judul Yesus berjalan di atas air. Dalam perikop ini, kita akan belajar salah satu tokoh Alkitab dan juga murid Tuhan Yesus, yaitu Petrus. Berdasarkan perikop ini, yang berjalan di atas air bukan hanya Tuhan Yesus saja, tetapi Petrus pun berjalan di atas air untuk beberapa saat dan kemudian jatuh ke danau karena dia menjadi ragu akibat terpaan angin badai tersebut. Inilah yang akan kita renungkan malam ini. Yaitu tentang masalah dalam kehidupan kita.

Kita, sebagai orang Kristen, sama seperti Petrus pada saat menghadapi angin badai tersebut. Dalam kehidupan kita, banyak masalah yang akan timbul apalagi bagi kita anak-anakNya. Banyak cara yang dapat Iblis gunakan untuk menjatuhkan iman kita, jadi yang harus kita lakukan adalah hanya memandang dan melihat kepada satu pribadi yang kekal saja. Ketika Petrus menghadapi angin badai itu bersama rekan-rekannya, dia menjadi takut akan situasi tersebut dan muncullah Tuhan Yesus yang datang dengan berjalan di atas air. Ketika Petrus melihat hal itu, dia mengira bahwa Tuhan Yesus adalah hantu. Dan intinya adalah Petrus tidak percaya bahwa yang berjalan di atas air itu bukan Yesus dan ia pun meminta, jika Dia adalah Tuhan, panggillah dia (petrus) untuk berjalan di atas air dan menghampirinya. Dan Yesus pun memanggilnya, sesaat Petrus pun berjalan di atas air, dan angin pun menimpanya dan mengakibatkan dia tidak melihat Tuhan Yesus lagi, dia lebih takut jika angin itu akan menjatuhkannya dan alhasilnya dia jatuh. Begitu pula dengan kita sebagai orang Kristen, ketika kita menghadapi masalah dan kita hanya memandang kepada Tuhan, kita akan tenang, tetapi ditengah ketenangan dan rasa aman itu, masalah yang lainnya muncul dan menghantam kita sehingga iman kita kepada Tuhan semakin lemah dan tidak terkendali yang mengakibatkan kita jatuh ke dalam dosa. Pesan yang ingin disampaikan melalui perikop ini, yang dapat saya tangkap adalah bahwa kita harus tetap memandang hanya kepada Tuhan walaupun masalah yang kita hadapi berat. Karena jika kita tidak memandang Tuhan lagi, maka kita akan jatuh ke dalam lumpur dosa yang akan terus menerus menarik kita.

Itulah pesan dari renungan yang disampaikan pada malam ini, kitanya yang lemah dikuatkan imannya.. God Bless You..

Kesombongan Rohani -- 14 November 2008

Jumat, 14 November 2008

Malam hari ini, yang menjadi topik perenungan Firman Tuhan di gereja kami adalah Kesombongan Rohani. Pengkhotbah pada malam hari ini melandaskan khotbahnya pada Injil Lukas 18 ayat 9 - 14, yang oleh LAI diberi judul PERUMPAMAAN TENTANG ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI.

Tentunya kita mengetahui bahwa orang Farisi adalah orang yang menaati semua peraturan keagamaan, mereka tidak pernah melanggar 10 Hukum Tuhan, mereka selalu memberi sedekah, dll, tetapi satu kelemahan mereka yaitu bahwa mereka selalu memandang rendah kaum Pemungut Cukai ataupun orang-orang pezinah, dan orang-orang yang menurut mereka masuk dalam kategori orang berdosa. Mereka memandang rendah orang-orang demikian seperti pada doanya dalam perumpamaan Tuhan Yesus dalam Injil Lukas.

Yang terpentingdalam hidup kita adalah bagaimana cara kita mengkomunikasikan Injil Tuhan melalui kehidupan sehari-hari kita sebagai orang percaya, entah itu dirumah, sekolah, tempat kerja, kuliah, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hidup kita, Tuhan mempercayakan talenta yang berbeda pada setiap diri kita. Talenta yang berbeda tersebut tidak digunakan untuk saling menjatuhkan, untuk menyombongkan diri, dlsb, tetapi digunakan untuk saling membangun dan saling melengkapi kekurangan dari yang satu akan yang lain. Tetapi yang terjadi sekarang ini adalah banyak yang menganggap bahwa yang satu lebih unggul dibanding yang lainnya.

Pesan pengkhotbah malam hari ini adalah kita tidak boleh menghakimi orang-orang dengan mengklaim bahwa mereka berdosa, pengetahuan mereka akan ini dan itu kurang, dan menganggap bahwa kitalah yang paling hebat, yang paling benar, dan yang paling bijaksana.

Kiranya renungan tentang hal ini dapat menjadi sebuah teguran bagi kita, dan menjadi berkat pula bagi kita. Oh ya, ada salah satu jemaat dan juga badan pengurus tahun 2007-2008 yang membahas tentang hal ini juga. Silahkan lihat diblognya : fox-ie-murder.blogspot.com bagian SEVEN DEADLY SINS artikel tentang PRIDE. Kiranya dapat menjadi berkat bagi kalian semua. GBU

Pemilihan BP 2009

Selasa, 11 November 2008

Wah~
Pemilihan BP sudah semakin mendekat! Para anggota pemuda yang suka baca blog ini, persiapkan diri anda dalam pemilihan kali ini!

Akan ada 5 orang BP yang akan turun, yaitu: Yos, Ivana, Wahyuni, Anton, dan juga Arie. Siapakah yang akan menggantikan ke-5 posisi tersebut?!

Datanglah dan ikuti pemilihan, dan lihat aja hasilnya pada Warta tanggal 5 Desember 2008 (lama banget yaaaaa..)

GBu

Siapakah Remaja-Pemuda (Part II) - 07 November 2008

Jumat, 07 November 2008

Pada minggu ini, pengkhotbah melanjutkan khotbahnya beberapa minggu lalu tentang SIAPAKAH REMAJA-PEMUDA?

Didalam hidup ini, hanya ada 1 pertanyaan yang terus membayangi kita dan pertanyaan itu akan berhenti ketika kita sudah meninggal. Pertanyaan itu adalah SIAPAKAH AKU?! Memang dalam masa muda kita, kita sering mencari tahu tentang diri kita sendiri. Tapi sudah ada 1 jawaban yang pasti bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang sesuai dengan gambar dan rupaNya. Amien.

Beberapa ayat Firman Tuhan yang patut kita renungkan pada malam hari ini adalah sebagai berikut:

  • Mazmur 119:9 ; yang menjelaskan bahwa kita sebagai pemuda/i dekat dengan hal-hal yang membuat kita menjadi 'kotor'. Contohnya: perkataan kotor, pikiran-pikiran kotor, pikiran-pikiran yang jelek tentang seseorang, dlsb.
  • I Korintus 13:11 ; yang menjelaskan bahwa dalam hidup kita tidak ada kata INSTAN, semuanya butuh proses. Baik itu dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, dlsb, semuanya tidak INSTAN, semuanya memerlukan proses, dan proses itu kadang-kadang menyakitkan.
  • I Korintus 15:33 ; yang menasihatkan kita untuk hati-hati dalam pergaulan, sebab pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.

Ciri-ciri seorang remaja yang mengalami 'proses' menuju dewasa:

  • Berpikir kritis terhadap segala hal
  • Memiliki rasa ingin tahu yang besar
  • Perkembangan fisik, mental, dan pengetahuan sangat pesat, tetapi kurang pengalaman

Seorang anak/pemuda/pemudi jika telah dewasa, sudah dapat memikirkan segalanya secara menyeluruh, seperti bagaimana jika saya berada diposisinya, dan ia tidak lagi merengek, dll. Dan semuanya itu dibentuk oleh pergauluan di lingkungan sekitarnya, baik itu sekolah, gereja, tempat kuliah, masyarakat umum, dlsb.

Pesan dari pengkhotbah minggu ini, dan juga beberapa minggu yang lalu menjelaskan topik sebelumnya yang memiliki judul yang sama adalah HATI-HATILAH DALAM BERGAUL!

Semoga kutipan ini dapat bermanfaat dan mendatangkan berkat bagi kita semua, Amien.

God bless us..

Rutinitas -- 31 Oktober 2008

Sabtu, 01 November 2008

Pada malam hari ini, ibadah kami rangkaikan dengan perayaan ulang tahun rekan-rekan pemuda yang berulang tahun pada bulan Septamber dan Oktober. Oleh karena itu, minggu ini ibadah kami berubah format menjadi renungan dan akan dibawakan oleh salah satu penginjil dari salah satu Pos PI gereja kami.

Tema renungan pada malam hari ini adalah tentang Rutinitas, yang berasal dari kata rutin dan akar kata rute. Rutin bermakna ganda, yaitu dapat bermakna sebagai kata sifat, maupun kata benda, tergantung bagaimana kita menyingkapinya. Jika dalam kata sifat, rutin berarti 'biasa / kebiasaan', sedangkan jika dalam kata benda, rutin berarti 'pekerjaan sehari-hari'. Renungan ini berasal dari Injil Lukas 9:23 yang menyatakan "Katanya kepada mereka semua: 'setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku'." Renungan ini berasal dari kata 'setiap hari' dalam ayat tersebut. Setiap hari dapat diartikan sebagai rutinitas, dan berdasarkan ayat tersebut, menyangkal diri (dari diri kita yang sebenarnya), memikul salib, dan mengikut Yesus adalah dapat kita anggap sebagai 'Rutinintas' kita sebagai anak-anak Tuhan, Rutinitas yang bukan sekedar dengan rutinitas belaka, tetapi kita lakukan dengan setia. Mengikut Tuhan itu dilakukan setiap hari, tidak tiap minggu pada saat Ibadah, ataupun tiap natal aja, tapi SETIAP HARI.

Bosan adalah kata yang sering kita keluarkan ketika kita jenuh dengan rutinitas kita. Jawaban untuk kata bosan itu adalah BERHENTI DARI RUTINITAS TERSEBUT. Agar kita tidak mudah bosan, kita harus mengerti makna sebenarnya dari rutinitas kita, entah itu bekerja, kuliah, pelayanan, dll. Sebenarnya yang menjadi penyebab rasa bosan kita terhadap rutinitas kita adalah diri kita sendiri. Jika kita mengerti betul makna rutinitas kita, kita tidak akan pernah merasa bosan terhadap apa yang menjadi rutinitas kita. Jika kita merasa bosan akan pekerjaan kita, pandanglah bahwa pekerjaan itu merupakan panggilan Tuhan, dan Tuhan menyediakan rencana yang indah bagi kita dibalik semua itu.

Kiranya itu yang dapat saya sharekan kepada para pembaca blog ini yang tetap setia he33.. N Happy Birthday buat kalian semua yang berulang tahun bulan September dan Oktober..

God bless you..

 
GKI Makassar Youth Commision - by Templates para novo blogger